Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Penemuan potongan jari menusia di sayur lodeh membuat geger masyarakat.
Melansir TribunFlores.com, temuan jari dalam sayur lodeh ini terungkap setelah dua orang warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur membeli makanan yang mereka pesan di warung.
Petrus Watu (30), penemu jari ini diketahui memakan sayur lodeh yang disisakan oleh 2 rekannya, Isto dan Dion.
Saat hendak menyendok sayur, pembeli menemukan potongan jari manusia di sayur lodeh yang dibeli.
Yakin bahwa dugaannya soal jari manusia ini benar, pembeli ini pun segera mengambil tindakan.
Petrus Watu, warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka melaporkan hal ini ke polisi.
Dokter dari Puskesmas Manleten yang telah memeriksanya pun memastikan bahwa potongan jari tersebut identik dengan potongan jari manusia dewasa.
Meski begitu, Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Djafar Awad Alkatiri menyebut bahwa ahli forensik kesulitan menentukan identitas pemilik jari itu.
Hal ini dikarenakan jari yang telah terpotong kecil membuat sidik jari jadi tak sempurna.
Selain berkoordinasi dengan pihak dokter forensik, kepolisian juga mencari keterangan saksi-saksi.
Hal ini diupayakan guna mengungkap asal usul dan identitas pemilik potongan jari manusia tersebut.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Jumat (16/12/2022), polisi membenarkan bahwa potongan dalam sayur lodeh itu adalah jari manusia.
"Hasilnya, memang itu potongan jari manusia," ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy.
Polres Belu pun menginterogasi sejumlah pihak seperti penjual sayur lodeh berinisial YKD dan penjual tahu.
Namun, mereka tak mengalami luka pada tangannya.
"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," kata Ariasandy.
Kepolisiaan juga menyebut telah mengantongi 3 barang bukti, salah satunya adalah potongan jari itu.
"Ada tiga barang bukti yang diserahkan dari Polsek Tasifeto Timur ke Polres Belu. Satu di antaranya adalah potongan jari itu," kata Ariasandy.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,TribunFlores |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |