Grid.ID - Mampu salip kekayaan Hartono bersaudara, inilah profil Low Tuck Kwong yang kini jadi orang terkaya di Indonesia.
Sebagai orang terkaya di Indonesia, profil Low Tuck Kwong mulai dicari banyak orang.
Low Tuck Kwong mampu menggeser kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono sebagai orang terkaya di Indonesia.
Melansir Tribun Jabar, kekayaan Low Tuck Kwong per hari Minggu (25/12/2022) mencapai 25,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 393,12 triliun (asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS).
Sementara, saat ini kekayaan Budi Hartono sebesar 22,1 miliar dolar AS atau setara Rp 344,76 triliun dan Michael Hartono sebesar 21,3 miliar dolar AS atau setara Rp 332,28 triliun.
Laporan tersebut berdasarkan data Real Time Forbes Billionaires List.
Kekayaan Low Tuck memang meningkat pesat sejak awal tahun ini.
Lonjakan kekayaan pria berusia 74 tahun itu selaras dengan kenaikan harga saham perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Profil Low Tuck Kwong
Dikutip dari Forbes, Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara. Pria berusia 74 tahun ini merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.
Menurut catatan Bursa Efek Indonesia, saat ini Low Tuck Kwong merupakan pemegang saham sebanyak PT Bayan Resources atau BYAN sebesar 61 persen atau 2.033,2 unit saham.
Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada tanggal 17 April 1948.
Ayahnya adalah David Low Nyi Ngo, pemilik dan direktur dari perusahaan konstruksi di Singapura.
Sejak usia 20 tahun, Low sudah bekerja untuk perusahan konstruksi ayahnya di Singapura.
Kemudian pada tahun 1972, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia untuk mendapatkan kesempatan yang lebih besar.
Setahun kemudian, ia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi.
JSI kemudian menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.
Pada 1988, JSI berekspansi ke bisnis penambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.
Lalu tahun 1992, Low Tuck Kwong memutuskan berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) Penghasilannya meningkat pada tahun 1997 setelah ia membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal yang saat ini dikenal Bayan Resources.
Melalui PT. Dermaga Perkasapratama, ia juga mengoperasikan sebuah terminal batubara di Balikpapan pada tahun 1998.
Di luar bisnis batu bara, Low Tuck Kwong juga menjadi pengendali perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy.
Sebelumnya, perusahaan itu dikenal sebagai Manhattan Resources.
Low mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Beasiswa Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong juga pernah memberikan program beasiswa ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Satu di antaranya di Universitas Indonesia (UI).
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Low Tuck Kwong melalui Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), mendonasikan Rp 50 miliar untuk beasiswa UI.
Dana pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP).
BOP merupakan komponen biaya untuk keperluan operasional penyelenggaraan kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Low Tuck Kwong, Orang Terkaya ke-2 RI yang Sukses dari Bisnis Batu Bara"
(*)
Nyesek, Talitha Curtis Ungkap Ibu Kandungnya Kerja di Dunia Malam hingga Hamil: Aku Sempat Digugurin
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |