Grid.ID - Mari simak kunci jawaban materi kelas 3 SD tema 5 tentang proses terjadinya hujan.
Tahukah bagaimana proses terjadi hujan? Kalau belum, siswa bisa mengetahuinya lewat kunci jawaban materi kelas 3 SD tema 5.
Kunci jawaban materi kelas 3 SD tema 5 ini juga akan membahas alasan mengapa hujan turun berupa tetesan air.
Air hujan tidak sesederhana air yang turun dari langit.
Mengutip Kompas.com, proses terjadinya hujan terbagi menjadi 3 tahap yakni evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
Evaporasi
Evaporasi adalah proses penguapan air. Panasnya suhu bumi dari matahari akan membuat air yang ada di sungai, danau, dan laut akan menguap menjadi butiran atau uap air.
Uap air ini akan naik ke atmosfer dan menggumpal menjadi awan.
Semakin panas suhu udara, maka semakin banyak air yang akan menguap ke udara.
Sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya hujan semakin besar.
Kondensasi
Uap air dari proses penguapan atau evaporasi akan naik ke atmosfer dan mengalami kondensasi atau pengembunan.
Pada proses ini, uap air akan berubah menjadi partikel yang sangat kecil.
Perubahan uap air menjadi es ini dipengaruhi perbedaan suhu pada perbedaan ketinggian awan di udara.
Semakin tinggi awan yang terbentuk, suhu akan semakin dingin.
Begitu pula dengan uap air akan dingin dan berubah menjadi es.
Presipitasi
Presipitasi adalah proses mencairnya butiran es di awan, lalu turun menjadi titik-titik hujan ke bumi.
Awan yang sudah terlalu padat dengan uap air dan tidak sanggup lagi menahan beban air akan jatuh ke daratan menjadi titik-titik hujan.
Titik-titik hujan bervariasi ukurannya dari 0,5 milimeter atau lebih besar. Sedangkan gerimis berukuran kurang dari 0,5 milimeter.
Ukuran ini biasanya bervariasi berdasarkan lokasi awan yang menurunkan hujan.
Gerimis diturunkan oleh awan dangkal, sedangkan hujan deras diturunkan oleh awan dengan tinggi menengah atau sangat tinggi.
Semakin awan menurun mendekati daratan, es tersebut akan mencair menjadi air hujan.
Hal ini disebabkan karena semakin mendekati daratan, suhu akan semakin menghangat dan mencairkan titik-titik es.
Kenapa Hujan Turun Berupa Tetesan Air?
Hujan turun dari awan berbentuk butiran atau tetesan.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Tematik Kelas 3 SD, Inilah Manfaat dari Bersyukur, Bisa Mengurangi Stres loh!
Mengapa bentuk air hujan seperti itu, tidak seperti air terjun?
Yang membuat air hujan turun berupa butiran air adalah tarik ulur antara dua gaya yakni tegangan permukaan air dan tekanan udara yang mendorong ke atas saat jatuh.
Tegangan permukaan air ini layaknya kulit yang membuat molekul saling menempel.
Dengan adanya tegangan permukaan air, benda-benda yang lebih padat dari air seperti serangga, mampu mengapung di permukaan air tanpa tenggelam.
Ketika hujan turun, kebanyakan orang berpikir itu berbentuk seperti tetesan air mata.
Mengutip National Geographic, bentuk air ketika jatuh dari awan sebenarnya mirip biskuit choco chip.
Seperti bola adonan kue yang dijatuhkan di atas loyang, tetesan hujan terkecil- berdiameter 1 milimeter- sebenarnya berbentuk bulat.
Tapi kemudian, tetesan hujan memulai mendatar (flat) bagian bawah, karena tekanan udara mendorongnya ke atas saat jatuh ke Bumi.
Efek ini meningkat, bagian bawah tetesan berubah menjadi cekungan saat udara mendorong tetesan lebih kuat.
Lalu tetesan air hujan benar-benar terdistorsi menjadi bentuk yang terlihat seperti parasut.
Ketika diameternya menjadi sekitar 4,5 militer, tetesan hujan menjadi sangat besar sehingga pecah menjadi dua atau lebih tetesan terpisah.
Baca Juga: Fungsi Pemanasan Sebelum Berolahraga, Detak Jantung Akan Stabil, Kunci Jawaban PJOK Kelas 3 SD
Dari situlah, air hujan memiliki ukuran beragam, mulai dari diameter 0,5 milimeter sampai 4 milimeter.
Air hujan yang turun dari awan akan terurai berbentuk butiran.
Semakin tinggi awan, semakin kecil pula butiran air yang jatuh ke permukaan.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,national geographic |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |