Grid.ID - Usai keluarga Herman Moedji muncul ke publik, kini giliran kerabat bu Eny yang muncul.
Kerabat bu Eny muncul untuk meluruskan berita-berita yang beredar, termasuk soal kelahiran Tiko.
Ya, ia adalah Sumaryono, kerabat dekat ibu Eny.
Sumaryono baru-baru ini mengungkap kisah pernikahan ibu Eny dan Herman Moedji Susanto.
Sumaryono tegas membantah pengakuan yang menyebut bahwa tiko bukan anak kandung dari ibu Eny dan almarhum Herman Moedji Susanto.
Seperti diketahui, kisah perjuangan Tiko mengurus ibu Eny alami depresi bertahan hidup 11 tahun tanpa air dan listrik belakangan ini tengah viral di media sosial.
Baru-baru ini kerabat dekat ibu Eny, Sumaryono akhirnya ungkap fakta dibalik kisah pernikahan ibu Eny dan mantan suaminya itu.
Sumaryono mengaku bahwa kedekatannya dengan keluarga ibu Eny masih memiliki hubungan saudara. Dilansir Youtube Dendenny, Minggu (8/1/2023).
"Saya dengan ibu Eny itu karena satu desa biasanya itu masih ada hubungan cuma kita kerabatnya itu gak terlalu dekat, kita hanya satu nenek dan kakek masih saudara," ungkap Sumaryono.
"Mangkanya kita panggil pak Puh, jadi posisinya masih tua keluarga dia dari pada keluarga saya," jelasnya.
Sumaryono menceritakan bahwa dirinya termasuk salah satu saksi terkait pernikahan ibu Eny dan mantan suaminya yang menikah pada tahun 1996.
"Dulu waktu ibu Eny menikah saya juga ikut mengantarkan pada tahun kira-kira tahun 1996 atau 1997," terangnya.
Tak hanya itu saja, kerabat juga mengatakan bahwa pernikahan ibu Eny dan mendiang ayah Tiko ternyata adanya perjodohan.
"Waktu nikah dengan ibu Eny itu, pak Herman ini di jodohkan dengan keponakannya sendiri, dia mintak dicarikan janda yang gak punya anak untuk mendampingi dia," jelasnya.
Bak menepis asal usul Tiko yang disebut bukan anak kandung, Sumaryono menjelaskan bahwa Tiko lahir di Jakarta namun saat itu seringnya terjadi banjir akhirnya keluarga ibu Eny pindah ke rumah komplek PLN pada tahun 2004.
"Tiko waktu itu lahir masih di Jakarta di Bantara, waktu itu musim banjir terus mangkanya pindah ke kelender komplek PLN itu posisinya rumah kosong tahun 2004," bebernya.
Lebih lanjut, Sumaryono juga menceritakan bahwa sosok ayah mendiang Tiko ini dikenal cekatan dalam berbisnis sehingga bisa membeli beberapa rumah saat itu.
"Pak Puh itu memang cekatan jadi memang bisa beli rumah di Bintara dan Kelender," terangnya.
Dijelaskan Sumaryono juga ternyata mendiang ayah Tiko sempat memiliki usaha jual beli mobil hingga akhirnya ditipu membuatnya harus kehilangan mobil.
"Selain dia di departemen keuangan dia itu juga terakhir jual beli mobil disewain," ungkapnya.
"Kemudian terakhir itu dia cerita ke saya dia di tipu rekan bisnisnya, itu mobil bikinan Amerika, jadi suratnya ada tapi mobilnya gak ada," sambungnya.
"Setelah itu kami lost kontak, saya dengar pak Puh akhirnya pindah ke Madiun," sambungnya.
Sumaryono, selaku kerabat Tiko juga membenarkan terkait ayah mendiang Tiko yang disebutkan meninggalkan ibu Eny dan Tiko,
Dirinya menjelaskan bahwa saat itu sebelum meninggalkan rumah memang sempat adu cekcok karena masalah ekonomi sehingga membuat Herman pergi dari rumah.
"Pak Herman waktu itu bukannya meninggalkan ibu Eny, tetapi mereka sempat adu cekcok rumah tangga mungkin karena masalah ekonomi, saat itu pak Herman bisnisnya mulai menurun, mungkin juga ibu Eny gak terima," bebernya.
Tak hanya itu saja, ternyata ayah Tiko diusir saat itu pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil truk dan membawa barang-barangnya.
"Yang lebih sedih lagi, pak Herman itu disuruh pergi bareng sama truk angkutan barangnya," terangnya.
Diceritakannya pula bahwa ayah mendiang Tiko meninggal pada tahun 2015 di Desa Bayemtaman, Kabupaten Magetan.
"Pak Herman baru beberapa tahun di Madiun dia meninggal pada tahun 2015 di kebumikan di desa bayem taman, Kabupaten Magetan," jelasnya.
Sementara terkait sosok ibu Eny, Sumaryono mengatakan bahwa ibu Eny sebelum menikah dengan mendiang Herman ternyata sudah sempat dibawa ke rumah sakit jiwa dan memang mempunyai riwayat penyakit tersebut.
"Ibu Eny ini sebelum menikah juga saya dengar sudah pernah ke RSJ, sudah ada riwayat kayaknya kambuh juga," terangnya.
Dilanjutkan anak Sumaryono, Any menegaskan bahwa alasannya baru muncul dan menceritakan kisah ini sekarang lantaran dirinyA juga lupa namun saat viral kisah Tiko ini dirinya dan keluarga kembali mengingat masa lalu bersama keluarga ibu Eny.
"Saya juga menegaskan kenapa kami baru muncul sekarang bukan kami numpang tenar gak ada, saya juga lupa pas tiba-tiba viral baru ingat." tegas Ani.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bantah Tiko Bukan Anak Kandung, Kerabat Ibu Eny Ungkap Tiko Lahir di Jakarta, Beberkan Masa Lalu,
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Source | : | TribunSumsel |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |