Grid.ID - Kasus pembunuhan gadis ini baru terungkap setelah 15 tahun.
Kisah bermula di tahun 2005, seorang gadis dilaporkan hilang setelah keluar dari rumah untuk pergi ke warnet.
Namun sejak saat itu sang gadis tak pernah kembali ke rumah.
Hingga akhirnya, tubuh gadis itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa terkubur dalam tas kulit.
Melansir Eva.vn, gadis berusia 16 tahun awalnya meninggalkan rumah pada 24 September 2005.
Gadis bernama Tran Hieu Dinh itu pergi dari rumah karena bertengkar dengan sang ayah.
Wali kelas Tran Hieu Dinh di sekolah mengatakan kalau gadis tersebut bolos sekolah untuk pergi ke warnet.
Tran Hieu Dinh mempunyai ayah yang sangat tegas, sering marah-marah ke anak-anaknya.
Sementara Tran Hieu Dinh berada di usia remaja yang membuatnya sering memberontak.
Alhasil ia tidak peduli dengan nasihat ayahnya hingga tak mau pulang.
Malam itu, ayah menunggu Tran Hieu Dinh pulang.
Namun hingga pukul 23.00, Tran Hieu Dinh tak kunjung tiba di rumah.
Sebelumnya, Tran Hieu Dinh juga bermalam di warnet.
Ayahnya pun mengira kali ini putrinya juga melakukan hal serupa.
Lantaran marah, ayah menjadi tidak peduli lagi dan memilih tidur.
Pada pukul 02.00 keesokan paginya, ibu Tran Hieu Dinh bangun dan mendapati putrinya masih belum pulang.
Lantaran khawatir, ia segera memberi tahu sang suami.
Pasangan itu berdebat sebentar sebelum akhirnya sama-sama mencari anak mereka.
Keduanya pergi ke warnet yang sering dikunjungi Tran Hieu Dinh.
Akan tetapi staf di sana mengatakan bahwa gadis itu telah pergi untuk sementara waktu.
Saat itulah orang tua Tran Hieu Dinh mulai khawatir dan panik.
Apalagi warnet tersebut cukup dekat dari rumah, mengapa Tran Hieu Dinh tidak pernah pulang?
Orang tua Tran Hieu Dinh coba menghubungi teman-teman anaknya.
Namun teman-teman menyebut Tran Hieu Dinh sudah lama pulang ke rumah.
Tran Hieu Dinh juga mengatakan kepada teman-teman kalau ia tidak akan pergi ke tempat lain setelah dari warnet.
Mendengar hal itu, orang tua Tran Hieu Dinh segera telepon polisi untuk membuat laporan kehilangan.
Polisi kemudian memeriksa CCTV warnet, memastikan bahwa Tran Hieu Dinh benar-benar pergi pukul 1:58 pagi.
Polisi juga menanyai orang-orang yang tinggal di sepanjang perjalanan dari warnet ke rumah Tran Hieu Dinh.
Namun tidak ada orang yang melihatnya.
Jalan tersebut tidak memiliki CCTV, jadi tidak ada yang tahu kemana gadis itu pergi.
Hingga 10 hari kemudian, kabar buruk datang.
Sore itu, seorang pekerja konstruksi di jalan raya menggali tas kulit, membukanya, dan menemukan mayat seorang gadis muda.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, mereka memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan Tran Hieu Dinh.
Ada tanda di leher korban, menandakan bahwa ia dicekik sampai meninggal.
Sayangnya, polisi tidak menemukan petunjuk lain untuk menemukan pelakunya.
Saat itu, teknologi tes DNA belum banyak tersedia.
Jejak biologis lain belum cukup akurat sebagai bukti.
Polisi hanya pergu menyegel sampel DNA di tempat penyimpanan.
Hingga pada tahun 2020 atau 15 tahun kemudian, polisi membuka kembali kasus ini.
Mereka memeriksa sampel DNA yang ditemukan pada tubuh Tran Hieu Dinh kala itu dan membandingkannya dengan data populasi.
Akhirnya polisi mengidentifikasi bahwa sampel DNA tersebut adalah milik Quach Trung Cu.
Kebetulan, orang ini juga pernah tinggal di dekat rumah Tran Hieu Dinh.
Lima belas tahun lalu, Quach Trung Cu juga tinggal di Sichuan tetapi setelah menceraikan istrinya, ia pindah ke Guangdong.
Orang-orang di sekitar menilai Quach Trung Cu sebagai pribadi yang lembut, pendiam, dan tertutup.
Namun mantan istrinya mengatakan hal mengejutkan.
Mantan istri menyebut Quach Trung Cu seperti setan yang sering melecehkan dan memukuli secara brutal.
Tak tahan dengan sifat temperamen tersebut, istri kemudian menceraikan Quach Trung Cu.
Ketika mengetahui Quach Trung Cu terlibat kasus pembunuhan, mantan istri langsung yakin.
Mantan istri yakin Quach Trung Cu adalah pembunuhnya karena ia merupakan orang dengan kecenderungan kekerasan yang serius, siapa pun yang tidak mematuhinya akan dibalas sampai mati.
Polisi terus mencari petunjuk dan akhirnya mendapati fakta mengenai kejadian 15 tahun lalu.
Quach Trung Cu ternyata pernah membuka supermarket kecil yang terletak di bawah lantai pertama gedung apartemen tempat tinggal keluarga Tran Hieu Dinh.
Awalnya Quach Trung Cu menyangkal tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Namun ketika polisi menunjukkan bukti sampel DNA, ia pun kaget dan bingung bagaimana menjelaskannya.
Pada akhirnya, Quach Trung Cu mengaku dan membeberkan pembunuhan yang ia lakukan terhadap Tran Hieu Dinh.
Pada hari kejadian, Quach Trung Cu bertengkar hebat dengan istrinya.
Istrinya mengancam akan menceraikannya.
Pada pukul 2 pagi, Quach Trung Cu sedang menjaga barang-barang di supermarket ketika Tran Hieu Dinh masuk ingin beli makanan kecil sebelum pulang.
Saat membayar, Tran Hieu Dinh memberi uang kertas 50 yuan kepada Quach Trung Cu.
Quach Trung Cu kemudian memberikan uang kembalian yang lusuh.
Tran Hieu Dinh merasa tidak puas, mereka kemudian bertengkar satu sama lain.
Quach Trung Cu menjadi sangat emosi, apalagi ia juga baru saja bertengkar dengan istri.
Ia kemudian bergegas keluar untuk mendorong Tran Hieu Dinh.
Dalam kemarahannya, Quach Trung Cu mencekik gadis itu.
Ia tak menyangka aksinya ternyata membuat Tran Hieu Dinh mati lemas.
Takut kejahatannya terungkap, Quach Trung Cu segera memasukkan tubuh Tran Hieu Dinh ke dalam tas kulit dan menguburnya di pinggir jalan.
Dia mengira jalan itu sangat jauh dan sepi sehingga tidak ada yang bisa menemukannya.
Tak disangka, ada lokasi konstruksi di dekatnya sehingga kejahatannya terungkap.
Saat mengetahui fakta ini, semua orang sangat terkejut, terutama orang tua Tran Hieu Dinh.
Mereka sangat menyesal meninggalkan putri mereka sendirian di malam hari.
Lima belas tahun menunggu keadilan, mereka terkejut mengetahui bahwa pembunuh putri mereka adalah tetangga yang selalu mereka sapa.
Pada September 2020, Quach Trung Cu didakwa dengan percobaan pembunuhan berdasarkan pasal 232 KUHP Tiongkok.
Pada akhirnya Quach Trung Cu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Baca Juga: Hakim dan JPU Bakal Tinjau TKP Pembunuhan Yoshua Hutabarat
(TribunStyle.com/Febriana)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Pergi ke Warnet Malam Hari, Gadis 16 Tahun Tak Pernah Kembali, Fakta Pilu Terungkap Setelah 15 Tahun
(*)
Source | : | Tribunstyle |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |