Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Prilly Latuconsina akan memerankan karakter legendaris Ratna dalam film Gita Cinta dari SMA.
Film ini merupakan remake dari film berjudul sama yang tayang di tahun 1979 dengan dibintangi oleh Yessy Gusman dan Rano Karno.
Karena berlatarkan tahun 1980-an, Prilly pun diharuskan untuk berakting menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi Prilly yang tentunya sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia sehari-hari.
Namun, di sisi lain, Prilly bersyukur karena ini bisa menjadi kesempatan untuk dirinya dan generasi muda, terutama gen Z untuk lebih mencintai bahasanya sendiri.
Apalagi, saat ini sedang marak tren bicara dengan mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
"Saya ingin perkenalkan sama Gen Z, daripada ngomong campur-campur which is, which is, kita gunakan bahasa baku biar lebih jelas. Jadi semua katanya gak ada yang terbuang-buang. Bahasanya baik, jadi bahasanya indah," kata Prilly Latuconsina ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023).
Prilly juga menambahkan bahwa selain lebih efektif, bahasa baku juga bisa membuat pembicaraan terasa lebih halus.
Bahkan, aktris berusia 26 tahun ini mengaku sudah terbiasa untuk merayu orang yang ia sukai menggunakan bahasa baku.
Menurutnya, menggunakan bahasa baku dengan tata bahasa yang lebih terstruktur mampu memperjelas perasaannya.
"Karena rasanya tuh beda banget apalagi ngomong sama orang yang kita suka ya. Gombal pakai bahasa baku tuh kayaknya kalau bahasanya lebih terstruktur tuh perasaannya jadi lebih jelas, bahasanya jadi lebih jelas," ungkap Prilly.
Kini, Prilly memang mengaku mulai terbiasa dengan penggunaaan bahasa baku dalam kesehariannya karena syuting Gita Cinta dari SMA.
Hal itu pun membuat lawan mainnya, Yesaya, tertawa karena kebiasaan Prilly yang baru.
"Misalnya ngomong-ngomong, kaya sama orang pakai bahasa baku. Atau berantem sama temen kan gue lo gue lo ya biasanya. Ini pake 'saya' nggak nyadar, soalnya kebawa (dari film). Sampai Yesaya ketawa-ketawa 'Kebawa lo ya? Berantem sama temen lo pakai bahasa baku','" papar Prilly.
Mantan kekasih Maxime Bouttier ini kemudian menyebutkan kelebihan lain dari penggunaan bahasa baku.
Salah satunya adalah membuat perkataan lebih sopan, termasuk ketika marah sehingga tidak menyakiti hati lawan bicaranya.
"Marahnya jadi sopan penyampaiannya. Jadi berantem sama temen tuh jadi sopan pakai bahasa baku. Kalau bertengkar pun jadi nggak sakit hati karena bahasanya baik, jadi bahasanya indah, jadi nggak berantem-berantem banget," pungkasnya.
(*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |