Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Persidangan kasus pembunuhan Brigadir J masih disorot.
Pembacaan pledoi atau nota pembelaan dari para terdakwa pembunuhan Brigadir J pun disorot.
Melansir Kompas.com, Ferdy Sambo berbicara dengan suara bergetar dan menahan tangis.
Ia merasa dihakimi atas kasus pembunuhan ini.
Nota pembelaan atau pledoi ini sebelumnya diberi judul "Setitik Harapan dalam Ruang Sesak Pengadilan", dari yang mulanya "Pembelaan yang Sia-sia".
Ferdy Sambo merasa dihina dan diolok-olok saat menjalani pemeriksaan ini.
"Majelis hakim yang mulia, jaksa penuntut umum dan penasihat hukum yang terhormat, pembelaan ini awalnya hendak saya beri judul 'Pembelaan yang Sia-sia'," kata Sambo dalam sidang.
"Karena di tengah hinaan, caci maki, olok-olok serta tekanan luar biasa dari semua pihak terhadap saya dan keluarga dalam menjalani pemeriksaan dan persidangan perkara ini, acapkali membawa saya dalam keputusasaan dan rasa frustrasi," tuturnya.
Baca Juga: Brigadir J Diduga Kepergok Selingkuh dengan Putri Candrawathi, Begini Tanggapan Pihak Keluarga Yosua
Ferdy Sambo juga menyebut bahwa banyak opini miring yang disebarkan atas namanya.
"Kesemuanya adalah tidak benar dan telah sengaja disebarkan untuk menggiring opini yang menyeramkan terhadap diri saya," kata Ferdy Sambo.
"Sehingga hukuman paling berat harus dijatuhkan tanpa perlu mendengar dan mempertimbangkan penjelasan dari seorang terdakwa seperti saya," sambungnya.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor pada Sabtu (28/1/2022), psikolog menganalis arti tangisan Ferdy Sambo Cs saat pledoi.
Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie mengungkap bahwa tangisan berhubungan dengan emosi manusia.
Paling sering ditemukan emosi marah dan sedih.
"Kalau bicara dari sudut pandang psikologi, jadi emosi itu ragamnya banyak sekali, tapi dua emosi yang paling aman dan paling sering kita perlihatkan itu adalah marah dan sedih," kata Liza.
Ketika emosi ditunjukkan, individu lain akan memberikan simpati.
"Kenapa? karena kalau marah itu terkesan memberikan power buat kita, kalau sedih itu terkesan memberikan simpati buat kita," jelas Liza.
Bagi Liza, wajar Ferdy Sambo menunjukkan emosi marah dan sedih yang ekspresif agar memperoleh simpati.
"Jadi memang wajar saja dalam kondisi seperti saat ini, mereka menggunakan sedih tersebut," tegas Liza.
(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com,Kompas.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |