Grid.ID - Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai terlalu berat bagi mahasiswa yang kurang mampu.
Terkait hal itu, pemerintah DIY mengimbau kepada seluruh kampus di DIY, agar selalu menginformasikan beasiswa bagi mahasiswa.
Pasalnya, Pemerintah DIY sendiri sudah 3 tahun menghapus beasiswa bagi mahasiswa karena terbentuk kewenangan.
Kini Pemerintah DIY hanya berwenang memberikan beasiswa untuk SMA dan SMK.
"Pemda memang sudah 3 tahun tidak ada beasiswa untuk mahasiswa, yang ada itu untuk SMA dan SMK. Tentu terkait kewenangan saja," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji.
Aji menambahkan, beasiswa bagi mahasiswa ini memiliki berbagai sumber seperti dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari pihak kampus sendiri, hingga sumber dari lembaga-lembaga lain.
"Kalau ada kesulitan (mahasiswa), kampus itu wajib membantu mahasiswanya mencarikan beasiswa," katanya.
Selain mencarikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, kampus juga wajib memberikan keringanan bagi mahasiswa kurang mampu.
Menurut Aji, bentuk pemberian keringanan tidak harus membebaskan uang kuliah, bisa saja keringanan dengan cara subsidi silang.
"Kebijakan kampus meringankan tidak harus gratis supaya meringankan. Kampus juga harus pintar-pintar melakukan subsidi silang," jelas Aji.
Lanjut Aji, kampus wajib menginformasikan mahasiswa untuk mengurus persyaratan, sehingga kampus ada alasan untuk melakukan pembebasan atau memberikan keringanan.
Sebelumnya, identitas mayat yang ditemukan di Embung Tambakboyo, Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, telah diketahui.
Mayat tersebut berinisial VAS (20), warga Kebumen, Jawa Tengah. VAS merupakan mahasiswi semester 2 salah satu universitas di DI Yogyakarta (DIY).
"(Warga) Kebumen, Jawa Tengah, mahasiswa semester 2," ujar Kapolsek Depok Timur Kompol Endar Isnianto, Jumat (17/2/2023).
Endar menyampaikan pada Kamis (16/02/2023), pihaknya mendapatkan laporan penemuan mayat di Embung Tambakboyo.
Petugas pun langsung ke lokasi. Dari hasil olah tempat kejadian (TKP), didapati korban merupakan seorang perempuan.
Setelah dievakuasi, korban lantas dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan.
Dari keterangan saksi-saksi di lokasi, korban pada hari Selasa (14/02/2023) sore hari berjalan mondar-mandir dan duduk di pinggir Embung Tambakboyo saat keadaan hujan.
Salah satu saksi sudah sempat memperingatkan korban, tetapi korban hanya diam dan mengabaikan saksi.
Keterangan dari teman kos, korban sempat menangis di dalam kamar. Tetapi teman-teman korban tidak berani mendekati.
"Keterangan dari para saksi, korban dalam sedang kesulitan keuangan untuk biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari."
"Hal ini dikuatkan dari pihak kampus bahwa korban belum menyelesaikan pembayaran kuliah," ungkapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswi Asal Kebumen Diduga Bunuh Diri karena Biaya Kuliah, Begini Permintaan Pemda DIY kepada Kampus"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari K |