Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Usai viralnya pemberitaan soal Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang mendarat darurat di Hutan Kerinci dengan kondisi terluka, proses evakuasinya pun tak kalah menarik perhatian.
Diketahui, Rusdi Hartono dan tujuh penumpang helikopter lainnya dievakuasi anggota pasukan khusus setelah 53 jam terkatung-katung di hutan.
Kopda Ahmad Nofrizal yang merupakan anggota TNI AU menjadi salah satu prajurit yang ditugaskan untuk melakukan evakuasi terhadap Rusdi Hartono.
Baru-baru ini, video Kopda Ahmad Nofrizal yang bergelantungan pada seutas tali sambil memegang erat Rusdi Hartono viral di media sosial.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/2/2023), pria yang tergabung di Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) di Pekanbaru ini berputar-putar di atas ketinggian saat berusaha membawa Kapolda Jambi ke helikopter.
Pada ketinggian 75 kaki atau setara dengan 23 meter, Kopda Ahmad Nofrizal memeluk Rusdi yang terbaring sakit dengan erat supaya tak terlempar dari tandu.
Tiupan angin lebih dari 15 knot membuat Kopda Ahmad dan Kapolda berputar-putar seperti gasing.
Semakin tinggi tandu (dragbar) diangkat, putarannya malah semakin melesat.
Tim penyelamat rombongan Kapolda Jambi yang diterjunkan sebenarnya ada tujuh orang, termasuk sang komandan.
Baca Juga: Kapolri Akan Turun Langsung Evakuasi Korban Helikopter Kapolda Jambi
Namun, Kopda Ahmad Nofrizal yang dipercaya sang komandan untuk melakukan penyelamatan terhadap Kapolda Jambi.
"Saya diperintah komandan untuk memastikan keselamatan Pak Kapolda sampai atas (helikopter)."
"Maka saya pegang erat-erat agar selamat," kata Kopda Ahmad melalui pesan singkat, Selasa (21/2/2023).
Ia memilih untuk memeluk Rusdi yang berada di tandu lantaran tak percaya 100 persen pada peralatan yang telah terpasang meski sudah sesuai safety.
Pasalnya penyelamatan darurat untuk keselamatan orang yang sedang dievakuasi harus tanpa kesalahan (zero mistake).
Banyak orang-orang penasaran apakah sang pasukan khusus ini pusing dan merasakan takut saat berputar-putar lebih 10 kali di udara.
Namun, ternyata Kopda Ahmad mengaku tidak merasa pusing apalagi takut.
Sebagai penerjun bebas (free fall) membuat lelaki 35 tahun ini cepat menyesuaikan diri di segala medan.
"Kami punya banyak keahlian, di antaranya penerjun bebas, pengendali tempur, dan spesifikasi SAR," kata Kopda Ahmad.
Sebagai informasi, helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Rusdi Hartono mendarat darurat di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) akibat cuaca buruk.
Baca Juga: Kapolda Jambi Terpaksa Bermalam Lagi di Hutan Kerinci, Bagaimana dengan Ancaman Hewan Buas?
Dikutip dari TribunToraja.com pada Rabu (22/2/2023), selain Rusdi, Helikopter Polri jenis Bell 3001 ini mengangkut Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspri Polda Jambi Kompol Ayani, dan ADC Kapolda Jambi, serta 3 orang kru.
Helikopter tersebut berangkat sekitar pukul 09.30, Minggu (19/2/2023).
Tujuan rombongan itu dalam rangka meresmikan gedung SPKT di Kerinci.
Di tengah perjalanan, sekitar pukul 10.30 WIB, barulah helikopter ini mendarat darurat di area perbukitan.
(*)
Source | : | Tribuntoraja.com ,Kompas.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Silmi |