Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sahur dan buka puasa merupakan aktivitas yang biasanya dilakukan oleh umat Islam selama Bulan Ramadan.
Penting bagi kita untuk membaca doa niat puasa, karena menjadi salah satu rukun puasa.
Berikut Grid.ID sudah melansirnya dari Tribun Pontianak, doa sahur dan buka puasa.
- Doa niat puasa Ramadan atau doa makan sahur puasa Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.
Niat puasa ini dibacakan sebelum melaksanakan puasa atau malam hari setelah tarawih atau sebelum imsak.
Baca Juga: Tata Cara dan Waktu Sahur Sesuai Anjuran Rasulullah Saw, Tubuh Tetap Berenergi Seharian
Mengutip Kompas.com, Nabi Muhammad SAW menganjurkan waktu santap sahur adalah menjelang fajar terbit atau sebelum adzan Subuh.
Ajaran tersebut juga sesuai dengan sudut pandang dunia kesehatan.
Waktu sahur yang baik dari sudut pandang kesehatan yakni sekitar 40 sampai 50 menit menjelang Subuh.
- Doa berbuka puasa
Meskipun setiap daerah memiliki waktu berbuka (adzan maghrib) yang berbeda-beda, tapi bukan berarti niat doa buka puasa kita berbeda dengan lainnya.
Lafadz Pertama:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Baca Juga: Tata Cara Buka Puasa Rasulullah Saw, Serta Doa Berbuka yang Dibaca Saat Ramadan 2023
Lafadz Kedua:
Selain doa buka puasa di atas, ada satu pendapat lain tentang doa buka puasa yang berasal dari hadis Rasulullah SAW.
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud: 2/306, no. 2357 dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678).
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |