Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Dukungan dari berbagai pihak hingga kini masih mengalir deras untuk David (17), remaja yang menjadi korban penganiayaan brutal Mario Dandy Satrio.
Mengingat ayah David merupakan pengurus GP Ansor, tak heran jika para petinggi Nahdlatul Ulama pun sampai datang ke rumah sakit tempat David dirawat untuk memberikan dukungan.
Salah satunya adalah Said Aqil Siroj yang merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dalam kedatangannya di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (28/2/2023) tersebut, Said Aqil menjelaskan bahwa kedatangannya memang khusus untuk menjenguk David.
Ia merasa tak habis pikir atas penganiayaan luar biasa yang bisa membuat David terluka parah hingga sempat koma.
Said pun menyebut bahwa tindak penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy sudah di luar peri kemanusiaan.
"Membesuk Ananda David yang mengalami penganiayaan yang sangat luar biasa," ungkap Said Aqil seperti dikutip dari akun Instagram @kompas.tv pada Rabu (1/3/2023).
"Di luar peri kemanusiaan," imbuhnya.
Tak mau ketinggalan, Said Aqil juga melayangkan sindiran menohok untuk Mario Dandy.
Ia mengaku dibuat bingung dengan perilaku brutal Mario Dandy.
Baca Juga: Mahfud MD Desak Polisi Terapkan Pasal Berat untuk Kasus Mario Dandy
Padahal pemuda berusia 20 tahun itu adalah putra seorang pejabat terpandang.
"Saya juga heran di bumi Pancasila ada perbuatan seperti itu, dan dilakukan oleh anak keluarga yang terdidik, keluarga yang elit, bukan keluarga biadab," ujar Said.
Selain Mario Dandy sebagai pelaku, Said Aqil juga terang-terangan menyeret nama Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario.
Said Aqil menilai bahwa Rafael Alun yang merupakan seorang pejabat Ditjen Pajak, tidak mendidik Mario dengan baik.
Ia menuding Rafael Alun dan istrinya terlalu memanjakan Mario dengan harta berlimpah.
"Maka yang jelas, bapaknya tidak ngurus atau salah urus?"
"Tidak mendidik atau salah didik? Dengan dijor, dibiarkan, dimanja, dengan segala kemewahan," ungkap Said Aqil.
Tak cukup sampai di situ, secara tersirat ia juga mencurigai bahwa harta yang didapatkan Rafael Alun dari jabatannya sebagai petinggi Ditjen Pajak adalah uang haram.
Mantan Ketua PBNU ini juga menyinggung soal ayat Alquran yang menerangkan bahwa harta haram yang masuk ke tubuh anak bisa menyebabkan anak tersebut tumbuh dengan perangai tak baik.
"Uangnya belum tentu halal," lanjutnya.
Baca Juga: Dokter Belum Bisa Ungkap Penyakit David Ozora, Korban Penganiayaan Anak Eks Pejabat Ditjen Pajak
"Yang jelas kalau uang haram dimakan anak, pasti anaknya nakal," ujar Said.
Terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo memang ikut terkena getahnya.
Bahkan pria yang menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Umum Ditjen Pajak Kantor Wilayah Jakarta Selatan II itu kini sudah memutuskan untuk mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Bersama ini, saya Rafael Alun Trisambodo menyatakan pengunduran diri atas jabatan dan status saya sebagai ASN Direktorat Jenderal Pajak mulai Jumat 24 Februari 2023," tulis ayah Mario Dandy tersebut dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Rabu (1/3/2023).
Ia mengatakan, tetap akan mengikuti prosedur pengunduran diri di Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan kententuan yang berlaku.
"Saya akan mengikuti prosedur pengunduran diri di Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar dia.
Meski mengundurkan diri, Rafael menyatakan bahwa dirinya tetap akan mengikuti proses pemeriksaan atas harta kekayaan yang dimilikinya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Instagram,Grid.ID |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |