Cegah Kelahiran Bayi Stunting, BKKBN Sarankan Calon Pengantin Perempuan Ikuti Sertifikat Elsimil

 

Grid.ID – Guna mencegah risiko stunting pada anak dan bayi, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyarankan agar calon pengantin perempuan mengikuti pemeriksaan kesehatan yang terdapat pada aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil).

Sebagai informasi, Elsimil merupakan aplikasi yang ditujukan untuk pasangan calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan. Menurutnya, pendaftaran bisa dilakukan calon pengantin wanita sejak tiga bulan sebelum waktu pernikahan, sementara tes dapat dilakukan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, klinik swasta, dokter, hingga bidan praktek swasta.

“Pemeriksaan yang ada di Elsimil sangat sederhana, mulai dari pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar perut, dan kadar hemoglobin (Hb),” ujar Hasto melalui keterangan resmi, Jumat (3/3/2023).

Ada alasan mengapa Elsimil perlu dilakukan calon pengantin perempuan sebelum melangsungkan pernikahan. Selain mencegah stunting, deteksi dini kesehatan juga bertujuan untuk menentukan apakah calon pengantin telah memenuhi indikator ideal untuk hamil dan melahirkan.

 Baca Juga: Ternyata Makan Tempe Bantu Cegah Stunting pada Anak, Begini Cara Mengolah yang Tepat agar Manfaatnya Makin Kerasa

Selain itu, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta pencegahan kanker.

“Hasil pemeriksaan akan menentukan skor dari kuesioner. Apabila kuesioner di apilkasi Elsimil diberikan pada saat pernikahan. Apabila Sertifikat Elsimil hasilnya dinyatakan berisiko (merah), pernikahan tetap boleh dilangsungkan dengan rekomendasi menunda kehamilan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK),” lanjutnya.

Meski begitu, Hasto menegaskan bahwa BKKBN tidak melarang atau mempersulit proses pernikahan apabila sertifikat menunjukan hasil tidak normal atau belum ideal untuk hamil. Pasalnya, TPK akan memonitor kondisi calon ibu hingga kondisinya membaik dan ideal untuk hamil.

“Kebijakan untuk melangsungkan akad pernikahan itu sepenuhnya kewenangan dari Kementerian Agama (Kemenag) dan jajarannya,” tegas Hasto.

PROMOTED CONTENT