Grid.ID - Ada satu hal yang kerap terlupakan selepas acara akbar, yaitu mengenai pengelolaan sampah.
Ya, ajang F1 Powerboat World Championship 2023 telah sukses digelar di Danau Toba.
Wujud kepedulian bersama ketiga pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berjalan beriringan dengan upaya menjaga keberlangsungan lingkungan hidup dikerahkan.
Tiga hari sebelum balapan dimulai, pihak penyelenggara telah mengelola sampah-sampah yang dihasilkan dari venue, titik nobar, hotel, restoran bahkan kantong parkir yang menjadi kunjungan utama wisatawan dan berpotensi menimbulkan banyak sampah.
GESN Le Minerale dan InJourney secara komprehensif telah memetakan waste management paska acara, dan menunjuk Bank Sampah Bersinar waste management partner.
Kerjasama ini merupakan upaya InJourney dan PT Mayora Indah Tbk untuk menjadikan KOPIKO F1Powerboat menjadi less waste event dengan mengusung konsep #LessWasteMoreRace.
Adapun yang mencakup dalam kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sampah melalui beberapa komponen yaitu pemilahan sampah, daur ulang sampah serta pengomposan.
Untuk itu, malalui Bank Sampah Bersinar, GESN Le Minerale telah menyediakan collection point di tujuh desa di Balige dan sebanyak 55 tong sampah terpilah yang berada di lokasi acara.
Selain itu juga dibuka tiga booth edukasi dan galon Le Minerale yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengelola limbah sampah plastik.
“Gelaran KOPIKO F1Powerboat ini berpotensi menarik sekitar 25 ribu wisatawan dan diperkirakan akan menimbulkan sampah sebesar 50 ton/hari. Untuk mengantisipasi hal ini, maka diperlukan waste management agar venue dapat selalu terjaga kebersihannya, dan sampah- sampah plastik yang terpilah dapat menggerakan ekonomi sirkular dan masuk dalam industri daur ulang,” ungkap Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations Le Minerale.
Program waste management ini sejalan dengan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale kurang lebih satu tahun yang lalu.
Gerakan ini menjadi salah satu langkah konkret dan terintegrasi dalam usaha pelestarian lingkungan.
Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale atau GESN Le Minerale, sebuah gerakan yang bermula dari dukungan Le Minerale terhadap Peraturan Menteri KLHK no 75 tahun 2019, serta komitmen untuk menciptakan produk yang sehat, aman serta berperan menjaga lingkungan.
Yuna mengatakan, “Sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk kami terkelola dan tidak menjadi sampah, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat. Termasuk sisa konsumsi paska perhelatan akbar ini.”
Sejak dimulainya GESN oleh Le Minerale, telah berhasil meningkatkan collection rate 98% dibanding sebelum adanya program.
Bahkan saat ini, GESN Le Minerale sudah berhasil mengumpulkan sampah plastik hingga 6.300 ton dalam 1 tahun.
GESN pun diharapkan dapat mendorong utilisasi daur ulang plastik untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi, menyediakan recycle points di berbagai lokasi, dan terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengelola plastik.
Sementara itu Direktur PT. Solusi Rahayu Indonesia selaku pengelola Bank Sampah Bersinar, Fei Febri mengatakan, pihaknya mengapresiasi InJourney dan GESN Le MInerale untuk memastikan sampah yang dihasilkan selama event ini dapat terkelola dengan baik.
(*)
Thariq Halilintar Bantah Isu Belum Move On dari Fuji Usai Kepo Postingan Aisar Khaled, Kini Klarifikasi
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |