Grid.ID - Kisah arogansi dan doyan pamer harta membuat Mario Dandy kini terjeblos di penjara.
Tak hanya itu, Mario Dandy yang merupakan anak pejabat membuat banyak kehidupan para pejabat pemerintahan jadi ikut tercoreng.
Sikap Mario Dandy bahkan turut dibandingkan dengan sosok Raffi Maradjabessy yang justru bertolak belakang.
Seperti diketahui, anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio (20), menjadi sorotan usai aniaya putra pengurus GP Ansor, David (17), hingga mengalami koma.
Mario Dandy Satriyo merupakan anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang pose fotonya saat naik moge hingga Rubicon viral.
Diketahui, masa kecil hingga remaja Mario Dandy, ia habiskan di Yogyakarta.
Ia merupakan lulusan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Mario dikenal suka menggeber motor gede (moge) di kawasan rumah ayahnya.
Saat ini Mario harus mendekam di rumah tahanan.
Rafdi Maradjabessy, Anak Wakil Walikota Tidore
Gaya hidup mewah Mario Dandy Satriyo itu berbanding terbalik dengan sosok Rafdi Maradjabessy, putra Wakil Wali Kota Tidore.
Ia yang tak gengsi bekerja sebagai kuli bangunan.
Sosoknya kemudian dibandingkan dengan Mario Dandy yang memanfaatkan kekayaan dan jabatan ayahnya untuk bermewah-mewahan.
Melansir Tribun Style, Rafdi Maradjabessy justru menjadi satu dari beberapa pekerja bangunan di depan Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan.
Rafdi Maradjabessy membeberkan jika dirinya adalah anak ketiga dari lima bersaudara.
Ayahnya bernama Muhammad Senin, dan ibunya bernama Rahmawati Muhammad.
Anak pertama saat ini pegawai honorer di rumah sakit di Tidore, anak kedua baru saja menyelesaikan kuliah S1 dan rencana melanjutkan ke jenjang S2.
Anak keempat masih kuliah, sedangkan yang kelima masih di bangku sekolah dasar.
Sementara, dia sendiri hanya lulusan SMA sejak 2017 lalu.
“Saya tidak ambil pusing karena sebe (ayah) selalu mengajarkan bahwa hidup itu keras.
Kerja itu harus mulai dari bawah bukan dari atas ke bawah,” kata dia.
Tak hanya di lingkungan sekolah, di masyarakat pun tak sedikit yang mengatakan kepadanya, mengapa masih saja mengerjakan pekerjaan kasar dan tidak minta pekerjaan kantoran kepada ayahnya.
“Saya katakan sama mereka bahwa sebe itu, sebelum menjadi wakil wali kota, dia memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe,” ujar dia.
Meski menjadi gunjingan, Rafdi tetap tidak mau memanfaatkan jabatan ayahnya, karena jabatan ayahnya itu adalah amanah yang diemban dari dan untuk masyarakat.
Rafdi sendiri yang memutuskan menjadi kuli bangunan untuk menambah nafkah hidup bagi istri dan satu anaknya.
Rafdi menikah dengan Sridayu pada 2018 lalu, dan kini dikaruniai seorang anak berumur 3 bulan.
“Setelah menikah, saya tinggal bersama mertua,” kata dia.
Meski bekerja kuli bangunan, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya.
Justru sang ayah terus memotivasinya agar terus bekerja.
“Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja.
Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak,” ujar dia.
Dari pekerjaannya ini, Rafdi mengaku tidak bisa mengkalkulasi besaran upah yang ia dapatkan, karena hal itu berdasarkan besaran proyek atau bangunan.
“Kalau misalkan pekerjaan bangunan sudah selesai dan belum ada pekerjaan baru, saya isi dengan ikut perahu pergi mancing.
Kadang berhari-hari baru pulang,” kata Rafdi.
“Untuk lanjut sekolah sepertinya tidak mungkin.
"Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah, kemudian menjadi politisi, anggota DPRD hingga Wakil Wali Kota,” kata Rafdi.
Artikel ini telah tayang di laman TribunToraja dengan judul: Potret Sederhana Rafdi Maradjabessy, Anak Wakil Wali Kota Tidore yang Jadi Kuli Bangunan (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri