Grid.ID - Rafael Alun diketahui belum juga mengunjungi sang anak, Mario Dandy.
Padahal Mario Dandy sudah lebih dari 20 hari mendekam di rumah tahanan usai terlibat kasus penganiayaan atas korban yakni, David Ozora.
Tak kunjung besuk Mario Dandy di penjara, Rafael Alun disebut-sebut tengah menyembunyikan harta kekayaannya yang kini diincar KPK.
Hingga kini Rafael Alun, mantan pejabat Ditjen Pajak belum pernah menjenguk putranya, Mario Dandy.
20 hari sudah Mario Dandy mendekam di dalam penjara atas kasus penganiayaan terhadap David Ozora.
Namun selama itu pula, Mario Dandy belum pernah dijenguk oleh keluarganya.
Bahkan ayah Mario Dandy, Rafael Alun juga belum terlihat menjenguk anak bungsunya tersebut.
Alih-alih menjenguk, Rafael Alun malah keciduk sibuk mengamankan hartanya.
Hal ini terungkap setelah pengacara Mario Dandy mengaku Rafael Alun dan istri belum terlihat menjenguk putra mereka.
"Belum (ada keluarga jenguk Mario)," kata pengacara Mario, Dolfie Rompas, saat dihubungi wartawan, Senin (13/3/2023).
Dolfie tak menjelaskan alasan pihak keluarga belum menjenguk David di Rutan Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Tidak Hanya Terima Pengobatan Medis, Keluarga David Ozora Minta Air Doa Dari Pemuka Agama
Sebaliknya, Mario juga belum mengetahui masalah yang dihadapi ayahnya saat ini, termasuk harta kekayaan yang tengah diselidiki KPK.
Dolfie mengatakan kliennya belum mengetahui masalah Rafael karena tidak memegang alat komunikasi.
"Mungkin kurang paham ya (Mario tentang masalah Rafael), soalnya kan di dalam (tahanan) kan tidak ada alat komunikasi," kata Dolfie kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).
Dolfie tidak menjawab secara detail saat ditanya apakah tim kuasa hukum memberitahu masalah Rafael kepada Mario atau tidak.
Ia hanya menyebutkan bahwa tim kuasa hukum fokus mendampingi Mario selama menjalani pemeriksaan.
"Kami kan hanya fokus kepada proses pendampingan saja yang terkait dengan pemeriksaan dari penyidik. Tidak mengurus hal-hal itu," ujar dia.
Rafael Mondar Mandir ke Bank, Safe Box Kini Blokir
Harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo terus diperiksa KPK dan PPTAK.
Terbaru soal tudingan Rafael Alun Trisambodo coba mengamakan harta terkuak.
Setelah terungkap fakta Safe Box di bank Mandiri yang berisikan uang dolar bernilai miliaran.
Hal tersebut diungkap Menko Polhukam, Mahfud MD soal safe deposit box milik Rafael Alun Trisambodo.
Mahfud MD mengatakan jika, Rafael Alun Trisambodo sempat terlihat mondar-mandir di Bank Mandiri.
Diketahui jika Rafael ternyata melihat safe deposit box miliknya sebelum akhirnya terungkap dan diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Beberapa hari sudah bolak-balik tuh dia ke berbagai deposit box itu.
Terus pada suatu pagi, dia datang tuh ke bank membuka itu, langsung diblokir oleh PPATK,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu (12/3/2023).
Setelah PPATK memblokir, lanjutnya, PPATK langsung mencari dasar hukum untuk membuka deposit box tersebut.
Setelah berkonsultasi dengan KPK, barulah PPATK membuka safe deposit box milik Rafael yang kemudian dilanjutkan dengan penggalian informasi untuk menemukan deposit box lainnya.
“Di bongkar, satu safe deposit box itu sebesar Rp 37 miliar dalam bentuk dolar AS,” ucapnya.
Kasus pejabat pajak tersebut, disebut Mahfud sebagai kasus pencucian uang berdasarkan ilmu intelijen keuangan, bukan bukti hukum.
Mahfud menegaskan temuan tindak pidana pencucian uang oleh Rafael tersebut bermula dari kasus penganiayaan oleh anaknya yang kemudian ditemukan kejanggalan atas harta Rafael yang dinilai tidak wajar.
Setelah Mahfud bersurat ke Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Firli Bahuri, ternyata telah ada laporan kepada KPK mengenai kecurigaan terhadap harta Rafael pada tahun 2013, namun belum ditindaklanjuti.
“Saya sampaikan ke Pak Firli, Pak Firli kok ini ada belum ditindaklanjuti? Pak Firli bilang wah saya belum tahu bos.
Sesudah itu saya kirim surat ini buktinya bahwa sudah masuk surat ke KPK,“ cerita Mahfud.
"Maka terus dipanggil kan, karena surat saya itu dan teriakan publik.
Rp 56 miliar kekayaan tidak wajar.
Tahu engga, sesudah diperiksa ulang semua transaksinya itu ada Rp 500 miliar yang terkait dengan dia," ungkapnya.
Ia pun menilai wajar jika Menteri Keuangan tidak mengetahui adanya tindak pidana pencucian uang di lingkungannya karena berbeda dengan korupsi yang mekanismenya telah berjalan dengan baik di Kementerian Keuangan.
Artikel ini telah tayang di laman TribunTrends dengan judul: MIRIS! Tak Pernah Jenguk Mario Dandy, Rafael Malah Sibuk Amankan Harta, Rajin Cek Safe Box Rp 37 M (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya