Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Kasus seorang kepala desa (kades) di Banten yang disuntik hingga tewas oleh seorang mantri masih jadi sorotan.
Kepala Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten itu mengalami kejang-kejang setelah disuntik mantri SH di bagian punggungnya.
Namun, saat berada di rumah sakit, sang kepala desa dinyatakan sudah meninggal dunia.
Peristiwa ini ternyata dilatarbelakangi rasa cemburu SH.
Pasalnya ia mencurigai istrinya, bidan NN, memiliki hubungan gelap dengan Salamunasir.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (15/3/2023), SH melihat foto-foto istrinya sedang makan bersama sang kades.
SH pun datang ke rumah Salamunasir untuk mempertanyakan perihal kedekatan Salamunasir dengan NN.
Menurut Raden Elang Mulyana yang merupakan kuasa hukum SH, kliennya membawa suntikan tersebut hanya untuk memberikan efek jera pada sang kades.
Bukan untuk membunuh Salamunasir.
"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja."
"Tidak ada niat untuk membunuh," ujar Raden.
SH sendiri pun kaget lantaran Salamunasir justru kejang-kejang setelah disuntik.
"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas saja, tapi korban sesak napas."
"Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," sambungnya.
Dikutip dari TribunStyle.com, Rabu (15/3/2023), diketahui bahwa cairan yang disuntikkan pada Salamunasir adalah Sidiandryl Dyphenhydramine.
Sidiadryl injeksi adalah obat untuk meredakan gejala alergi, demam, dan pilek, mengatasi kesulitan tidur (insomnia), serta mencegah dan menangani mual, muntah, hingga pusing akibat mabuk perjalanan.
Obat ini termasuk obat keras yang harus menggunakan resep dokter dan injeksi mengandung zat aktif diphenhydramine hydrochloride.
Sementara itu, terkait dugaan perselingkuhan NN dan Salamunasir, Maskun yang merupakan Sekdes Curug Goong pun ikut buka suara.
Menurutnya, NN dan sang kades hanya berhubungan secara profesional saja.
Baca Juga: 5 Fakta Kepala Desa di Banten Disuntik Mati oleh Mantri, Sempat Terlibat Cekcok hingga Alami Kejang
Pasalnya NN memang mengisi kegiatan posyandu di desa setempat sebulan sekali.
Ia menganggap bahwa SH hanya salah paham saja.
"Kenal seperti biasa aja (Secara profesi)."
"Tersangka ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," kata Maskun.
Kendati demikian, saat dibahas soal perselingkuhan, Maskun mengaku tak tahu pasti.
"Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan," tuturnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Nesiana |