Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Junub saat sahur, apakah puasa Ramadan tetap sah?
Hal tersebut sering jadi pertanyaan yang timbul di benak orang-orang muslim, terutama di bulan Ramadan saat kaum mukmin diwajibkan berpuasa sebulan penuh.
Penyebab seseorang harus mandi wajib sendiri bisa beragam.
Bisa saja karena baru selesai masa haid, atau habis berhubungan intim dengan suami atau istri.
Lalu, bagaimana jadinya jika seseorang belum mandi wajib setelah sahur atau imsak?
Apakah puasa Ramadan yang dijalaninya tetap sah?
Dilansir dari TribunnewsWiki.com, Rabu (22/3/2023), Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Wahid Ahmadi mengatakan bahwa tetap boleh melaksanakan puasa dalam keadaan Junub.
“Nggak apa-apa. Jadi puasa dalam keadaan dia Junub itu enggak ada masalah. Boleh-boleh saja,” tutur Wahid.
Lebih lanjut, Wahid menyebut bahwa mandi wajib setelah waktu Subuh tiba pun tidak masalah.
“Misalnya, seseorang setelah sahur dia Jimak ya misalnya begitu, kemudian tertidur sampai kebablasan, Subuh-nya jam 5 misalnya,” terang Wahid.
“Nah, dia tidak apa-apa. Dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh."
"Setelah itu puasa jalan tidak ada masalah,” lanjutnya.
Menurut Wahid, pada prinsipnya suci dari hadas besar termasuk Junub, bukanlah bagian dari syarat atau rukun puasa.
Sehingga, puasa seseorang akan tetap sah jika ia belum menjalankan mandi wajib setelah Junub ataupun haid.
Namun, jika ia akan menjalankan ibadah salat, hal tersebut menjadi wajib.
Sebab, syarat sah salat adalah suci dari hadas besar maupun kecil.
Tentunya pernyataan Wahid ini bukanlah tanpa dasar.
Dikutip dari Kompas.tv, Rabu (22/3/2023), mengenai sahnya puasa bagi seseorang yang dalam keadaan junub itu ditunjukkan pula oleh dalil yang berupa Hadis Nabi Saw.
Hadis sendiri diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah.
Baca Juga: Doa Awal Puasa Ramadan Lengkap dengan Bacaan dan Artinya, Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Rasulullah saw pernah bangun pagi dalam keadaan junub karena jima’ bukan karena mimpi, kemudian beliau tidak buka puasa, (membatalkan puasanya) dan tidak pula nengqadhanya.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah).
Hadis lain yang diriwayatkan Muslim dari ‘Aisyiyah, yakni ketika Nabi juga pernah dalam kondisi junub karena mimpi, lantas beliau mandi wajib dan berpuasa.
Waktu fajar di bulan Ramadan sedang beliau dalam keadaan junab bukan karena mimpi, maka mandilah (mandi janabat) beliau dan kemudian berpuasa(HR. Muslim dari’Aisyah).
(*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Source | : | Kompas TV,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Nesiana |