Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Film biopik Buya Hamka dari rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision disebut sebagai film dengan biaya produksi termahal.
Alasan pertama penyebab biaya film Buya Hamka cukup fantastis yakni karena lamanya proses produksi film.
Falcon Pictures dan Starvision mulai memproduksi Buya Hamka sejak 2014 lalu.
Rumah produksi menjalin kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), saat itu Din Syamsudin masih menjabat sebagai ketuanya.
Diketahui Buya Hamka pernah menjadi Ketua Umum MUI pertama yang kemudian mengundurkan diri.
“Butuh biaya produksi yang mungkin yang terbesar sepanjang sejarah perfilman Indonesia,” kata produser Starvision Chand Parwez di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.
Masih senada dengan Chand Parwez, produser Falcon Picture, Frederica juga menyebut biaya produksi Buya Hamka tidak masuk akal.
Jangankan untuk membayangkan keuntungan dari produksi, Frederica mengatakan sekadar balik modal dari film Buya Hamka jadi suatu hal yang berat.
“Secara perhitungan bisnis angka ini enggak masuk akal, biayanya luar biasa," ungkap Frederica.
"Mungkin balik modal aja berat, tapi niat kami tulus, agar masyarakat melihat hebatnya Buya Hamka,” lanjutnya.
Baca Juga: Cerita Vino G Bastian Soal Mendiang Ibunya yang Mualaf dengan Dituntun oleh Buya Hamka
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |