Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Selama menjalani puasa di bulan Ramadan 2023 ini, tentu kualitas ASI akan menjadi satu hal yang sangat dipikirkan ibu menyusui.
Pasalnya dalam sehari, puasa Ramadan 2023 dijalani oleh ibu menyusui selama lebih dari 12 jam.
Sementara bayi masih tetap meminum ASI meski sang ibu menjalani puasa Ramadan 2023.
Lantas, bagaimana cara agar ASI tetap berkualitas dan ibu menyusui pun tetap berenergi selama menjalani puasa?
Berikut 5 tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan 2023, dilansir dari Kompas.com, Minggu (26/3/2023).
1. Banyak minum ketika sahur dan berbuka
Ibu menyusui tentu membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak dari orang pada umumnya.
Oleh karena itu, perbanyak minum air putih ketika jam tidak berpuasa, misalnya ketika sahur, buka, atau malam hari.
2. Berbuka dengan asupan seimbang dan tidak berlebihan
Perhatikan asupan saat berbuka puasa.
Baca Juga: Apakah Gosok Gigi Saat Puasa Bikin Batal? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Pastikan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat.
Makan pula banyak sayur-sayuran.
Sebaliknya, jangan terlalu banyak makan makanan yang diproses dengan digoreng.
3. Jangan lewatkan menyusui
Hanya karena kamu berpuasa, bukan berarti Anda harus melewatkan atau mengurangi kegiatan menyusui.
Berikan ASI seperti biasanya, ini akan membantu payudara Anda memproduksi ASI yang cukup.
4. Sediakan stok ASI
Bagi kamu yang khawatir puasa akan membuat produksi ASI menurun sehingga bayi kekurangan ASI, tidak ada salahnya untuk menyetok ASI perah di lemari pendingin.
5. Awali berbuka dengan 3 biji kurma
Kurma diketahui mengandung mineral lengkap dan tinggi gula sederhana yang mudah diserap tubuh.
Kurma juga dapat membantu level gula darah Anda kembali normal secara perlahan-lahan.
Baca Juga: Tak Sempat Sahur, Apakah Puasa Ramadan 2023 Tetap Sah? Ini Penjelasannya
Namun, sebenarnya tak masalah jika ibu menyusui memilih untuk tak berpuasa Ramadan.
Dikutip dari TribunMedan.com, Minggu (26/3/2023), para ulama juga berpendapat bahwa ibu menyusui mendapat keringanan dari puasa.
Artinya, mereka boleh tak berpuasa selama Ramadan.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Sungguh Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Mulia telah membebaskan puasa dan separuh salat bagi orang yang bepergian, dan membebaskan pula dari puasa orang hamil dan orang yang menyusui.” (H.R Al-Khamsah)
Sebagai acuan, ada tiga kelompok ibu menyusui yang diperbolehkan meninggalkan puasa.
Kelompok pertama adalah ibu menyusui yang membatalkan puasa karena alasan kesehatan dirinya.
Kelompok kedua adalah ibu menyusui yang membatalkan puasa demi kesehatan bayinya.
Untuk kelompok pertama dan kedua, maka ia hanya perlu mengganti puasa di luar bulan Ramadan.
Sedangkan kelompok ketiga adalah ibu menyusui yang meninggalkan puasa karena alasan kesehatan diri dan bayinya.
Oleh karena itu, bagi golongan ini, di luar Ramadan wajib diganti puasanya dan wajib membayar fidyah.
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sepakat bahwa besaran fidyah yang harus dibayar ibu menyusui adalah 6 ons beras untuk puasa sehari.
Baca Juga: 5 Tips Cegah Sembelit Saat Jalani Puasa Ramadan 2023, Dijamin Langsung Lancar BAB!
Pembayaran fidyah dapat diganti dengan uang setara dengan 6 ons beras.
Sebaliknya, Lembaga Bahtsul Mas’ail PBNUberpendapat bahwa jumlah fidiyah yang harus dibayar seorang ibu menyusui adalah 0,6 kg atau 3/4 liter beras untuk satu hari puasa yang ditinggalkan.
Pembayaran fidyah juga dapat diganti dengan uang berdasarkan jumlah beras yang telah ditentukan.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | TribunMedan.com,Kompas.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |