"Korban ada lima orang. Ada yang (menyerahkan) yang Rp 30 juta, Rp 50 juta," kata Slamet saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Tidak berhenti di situ, penemuan mayat terus bertambah menjadi 10 korban yang terkubur di dalam lubang tempat Slamet mengeksekusi para korbannya.
"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan milik pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama kepada wartawan, Senin.
Polisi terus melakukan penelusuran, hingga kembali ditemukan dua mayat korban Tohari alias Slamet.
"Total sampai saat ini (korbannya) 12 orang," kata Hendri di lokasi kejadian, Selasa petang.
Hingga berita ini diturunkan, Hendri pun belum dapat memastikan apakah jumlah korban akan bertambah atau tidak.
"Tidak menutup kemungkinan ada temuan lagi," katanya.
Bunuh dengan cairan beracun dalam waktu lima menit Hendri menerangkan, tersangka yang berjanji bisa menggandakan uang ini awalnya akan mengajak para korban untuk melakukan ritual.
Slamet mengajak korban menuju kebun dengan jalan kaki sekitar 500 meter melewati jalan setapak berbatu dan perkebunan kol. Sesampa di lokasi, tersangka memberi minuman ringan kepada korban, yang ternyata sudah dicampur cairan potas.
"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)," kata Slamet.
Menurut Slamet, korban akan tewas hanya dalam waktu lima menit setelah meminum cairan yang diberikan.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |