Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ibunda Piyu Padi Reborn meninggal dunia pada Selasa (18/4/2023) pukul 11.45 WIB di RS Angkatan Laut, Surabaya, Jawa Timur.
Kepergian sang ibunda, Trisiandari, tentunya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi gitaris Padi Reborn ini.
Piyu mengungkapkan bahwa ada banyak momen tak terlupakan bersama sang ibu yang akan selalu ia kenang.
Salah satunya adalah ketika sang ibu selalu mengingatkan Piyu untuk makan ketika ia sedang asyik bermain gitar.
"Ibu juga kalau saya main gitar, ibu selalu mengingatkan saya makan, setelah saya selesai main gitar malam," kata Piyu ketika ditemui di Gedung Kemenkumham, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).
Menurut Piyu, ibunya adalah sosok yang selalu mendukung setiap keputusan yang ia buat sejak dulu.
"Ibu saya tidak pernah memberi saya kesulitan, apa pun yang saya pilih, ibu selalu support, memilih untuk merantau, pilih ke Jakarta, ibu saya men-support," ujar Piyu.
Selain itu, Piyu mengaku bahwa ibunya kerap menjadi inspirasi untuknya dalam menulis lagu.
Saat Piyu masih kecil, sang ibunda ternyata kerap menceritakan dongeng untuknya sebelum tidur.
“Karena ibu menceritakan dongeng-dongeng yang kadang dibuat sendiri oleh ibu. Cerita dari urban legend. Jadi itu yang membuat saya ketika saya tidur, saya bisa bermimpi dan bangun menuliskan sesuatu ya mungkin dari ibu,” jelasnya.
Bahkan, gitaris dengan nama asli Satriyo Yudi Wahono ini menyebutkan bahwa lagu Mahadewi yang ia tulis dipersembahkan untung sang ibunda.
Baca Juga: Innalillahi, Ibunda Piyu Padi Meninggal Dunia
“Lagu Mahadewi tuh sebenernya untuk Ibu. Sebenernya untuk Ibu-ibu seluruh dunia manapun, untuk seluruh Ibu-ibu yang saya kagumi, wanita yang saya hormati, salah satunya untuk Ibu,” pungkasnya.
Diketahui bahwa sebelum meninggal dunia, ibunda Piyu sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan didiagnosis menderita pneumonia.
Jenazah Trisiandari rencananya akan dimakamkan pada hari Kamis (20/4/2023) di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur.
(*)
4 Arti Mimpi Roti Gandum Bukan Hal Buruk, Pertanda Soal Kesejahteraan Hidup, Berbahagialah
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |