Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Pihak keluarga Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, merasakan kejanggalan dari kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Pasalnya, sebelum meninggal dunia, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur sedang berada di kantor.
Kemudian, AKBP Buddy Alfrits menerima telepon dari seseorang.
Setelah menerima telepon itu, AKBP Buddy Alfrits Towoliu langsung meninggalkan kantornya.
Pihak keluarga merasakan keanehan lantaran AKBP Buddy Alfrits naik ojek online padahal dia membawa mobil pribadi dari rumah ke kantornya.
"Nah berangkatnya anehnya dia naik grab, katanya naik grab, padahal dia ada mobil pribadi," ujar paman AKBP Buddy Alfrits, Cyprus Tatali.
Pihak keluarga menyimpulkan dengan keanehan tersebut maka yang menelepon AKBP Buddy Alfrits bukanlah orang sembarangan.
"Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia (kedudukan)," terang Cyprus Tatali.
"Dia butuh waktu, kecepatan kan kira kira begitu," lanjutnya.
Keluarga menduga bahwa orang tersebut memiliki kedudukan di atas AKBP Buddy Alfrits sehingga sang Kasat Narkoba rela pergi menggunakan ojek online.
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Silmi |