Grid.ID - Sadis, seorang ayah di Gresik membunuh anak kandungnya sendiri yang masih duduk di bangku kelas 2 SD.
Pria bernama Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan dengan keji menusuk putrinya sebanyak 24 kali hingga tewas.
Sebelum dibunuh sang ayah, korban sempat menulis surat yang isinya seperti isyarat kepergiannya.
Afan diketahui telah diamakan Polres Gresik pada Sabtu (29/4/2023).
Ketika dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Gresik, pelaku terlihat tidak menyesali perbuatannya setelah membunuh korban yang berinisial AK (9).
Kronologi pembunuhan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Saat itu korban masih tertidur di kamarnya.
Pria berumur 29 tahun tersebut telah merencanakan kasus pembunuhan dan telah menyiapkan sebuah pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Saat membunuh putri kandungnya, pelaku memiliki keyakinan jika anak semata wayangnya tersebut akan masuk surga setelah meninggal.
Baca Juga: Sinopsis Drakor The One And Only, Drama yang Dibintangi Ahn Eun Jin, Cek Link Nontonnya di Sini!
"Karena anak kecil belum ada dosa bisa masuk surga. Tidak ada penyesalan. Istri pergi tidak tahu kemana, tidak pamit," ungkap pelaku, Sabtu (29/4/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Motif Pembunuhan
Afan mengaku tega melakukan aksinya karena sang istri yang bekerja sebagai LC karaoke, sementara sang anak sering di-bully karena latar belakang ibunya.
Afan pun menyebut berkenalan dengan istrinya itu di tempat karaoke, beberapa tahun lalu.
Kemudian menikah dan dikaruniai seorang putri.
Hari Rabu (26/4/2023) kemarin, istrinya pergi dari rumah tanpa pamit.
Afan menduga istrinya kembali menjadi pemandu lagu di sebuah karaoke.
Pasalnya, sang istri kerap mengunggah foto bersama lelaki lain di akun media sosialnya.
Afan pun mengalami depresi.
Baca Juga: NGERI, Tubuh Tanpa Kepala Diduga Tumbal Ritual Pengorbanan Manusia Ditemukan, 5 Pelaku Ditangkap
Afan mengaku anaknya kerap di-bully karena latar belakang ibunya sebagai LC karaoke.
"Di-bully teman-temannya, tidak mau berteman dengan anak saya karena latar belakang ibunya," ucap Afan saat di Mapolres Gresik dikutip dari Surya.co.id.
Cari Cara Membunuh Lewat Internet
Sehari sebelum mengeksekusi korban, pelaku sempat mencari referensi di internet terkait cara membunuh.
Hal tersebut dibenarkan Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra.
Ia menduga kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku termasuk pembunuhan berencana.
Dari handphone pelaku ditemukan bukti pelaku telah mencari cara melakukan pembunuhan sehari sebelumnya.
"Di handphonenya ada riwayat pencarian," bebernya.
Berdasarkan hasil autopsi, terdapat 24 luka tusukan di punggung jasad korban.
Tusukan tersebut terlihat menembus ke jantung dan mengakibatkan korban meninggal di TKP.
"Menusuk pisau ke tubuh anaknya posisi tertelungkup, luka tusuk 24 kali ke punggung sampai tembus ke jantung," pungkasnya.
Menyerahkan Diri ke Polisi Setelah Melancarkan Aksinya
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku meninggalkan jasad korban di dalam rumah kontrakan, kemudian pergi ke Polsek Tandes untuk menyerahkan diri.
Pria yang bekerja di salah satu konveksi tersebut langsung diamankan Satreskrim Polres Gresik.
Kasi Humas Polres Gresik, Iptu Mustofa menjelaskan pelaku berasal dari Surabaya dan mengontrak sebuah rumah di Gresik.
Korban yang berinisial AK merupakan putri semata wayang pelaku yang masih kelas 2 SD.
Diketahui, pelaku tinggal berdua dengan korban di rumah kontrakan sedangkan istrinya telah pisah ranjang sejak Rabu (26/4/2023) lalu sehingga tidak ada saksi dalam kasus pembunuhan ini.
Personel Satreskrim Polres Gresik telah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah proses penyelidikan.
Atas perbuatannya pelaku dapat dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo pasal 44 ayat 3 UU No 23 tahun 2004.
Gambar Terakhir Korban Seperti Isyarat
Satreskrim Polres Gresik saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan sebuah kertas berisi gambar tangan dan coretan.
Kertas tersebut digambar dan ditulis oleh korban.
"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. 'Selamat tinggal Airin, Zee,'" ujar Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra, Minggu (30/4/2023).
Berdasarkan keterangan tersangka, malam sebelum anaknya dibunuh, korban sempat menggambar di sebuah kertas.
Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya.
Tulisannya, "Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea."
Ketika polisi hendak menggali keterangan lebih dalam, saat kertas itu diberikan kepada tersangka, Afan langsung menangis.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Willy Abraham)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pria di Gresik setelah Bunuh Anak Kandung, Tidak Menyesal karena Yakin Korban Masuk Surga
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |