Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Meski telah meninggal dunia, para wanita di Pakistan masih harus menjaga diri dengan memasang jaring besi.
Alasan pemasangan jaring besi pada kuburan ini pun membuat publik sedih sekaligus marah.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Selasa (2/5/2023), dalam beberapa tahun terakhir banyak orang tua harus memasang jaring besi di kuburan putri merea.
Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan karena tingkat penyerangan seksual terhadap wanita di Pakistan meningkat beberapa tahun terakhir.
Rata-rata, setiap dua jam sekali selalu terjadi pemerkosaan di Pakistan.
Seorang aktivis sosial bernama Harris Sultan, penulis buku 'The Curse of God, Why I Lesft Islam' mengungkap kondisi para wanita di Pakista.
"Pakistan telah menciptakan masyarakat yang sangat tertekan secara seksual," tulis Harris Sultan.
"Sehingga orang tua mereka harus mengunci kuburan putri mereka untuk mencegah tubuh mereka diperkosa," sambungnya.
Baca Juga: Pria 50 Tahun Beristri 3 Sambut Anak ke-60, Ngaku Masih Mau Nambah Pasangan dan Momongan!
Menurut Dailymail, banyak keluarga di Pakistan yang mulai menyebarkan jaring besi dan menguncinya di atas kuburan putri mereka.
Kasus pemerkosaan tak hanya menimpa kepada mereka yang hidup saja, mayat para perempuan dan anak kecil tak lepas dari sasaran kejahatan ini.
Penguncian kuburan dilakukan untuk melindungi kemurnian tubuh jika para predator seksual ingin memuaskan hasrat mereka dengan tubuh putri mereka.
Sebelumnya pada 2011 seorang pria penjaga makam bernama Muhammad Rizwan yang tinggal di utara Nazimada, Karachi, Pakistan ditangkap setelah memperkosa 48 jenazah wanita.
Pada 2013, jenazah wanita ditemukan keluar dari kuburannya di Kota Gujranwala dan diduga telah menjadi korban dari pelecehan seksual.
Kejadian seperti ini pun terus terjadi kasus yang terbaru pada 2022 lalu di desa Chak Kamala, kota Gujrat, seorang pria menggali tubuh gadis remaja dan memperkosanya hanya setelah beberapa jam dimakamkan.
Terlihat mayat gadis itu ditelanjangi dan menunjukkan tanda-tanda diperkosa.
(*)
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |