Grid.ID - Seiring dengan terus berkembangnya gerakan sustainable fashion di Indonesia, semakin banyak orang yang sadar dengan konsumsi pakaian mereka.
Namun, karena orang secara alami dapat merasa bosan dengan pakaian mereka, banyak yang berkonflik, apakah bisa mendapatkan pakaian baru tanpa menambah limbah pakaian?
Apparel Swap, sebuah acara di mana para peserta bertukar pakaian satu sama lain, membuktikan bahwa mengikuti gerakan sustainable fashion dan menyegarkan lemari pakaian dapat dilakukan serentak.
Apparel Swap mengambil inspirasi dari pepatah “sampah satu orang adalah harta orang lain,” mengajak peserta segala usia di wilayah Jabodetabek untuk memperpanjang umur pakaian bekas mereka dengan menukarkannya kepada peserta lain yang berminat.
“Melalui Apparel Swap, kami ingin bantu mempromosikan sustainable fashion sebagai gerakan yang sama-sama trendi, seru, dan sadar lingkungan,” kata Tiara Sudijono, pendiri Y[our] Clothes, organisasi sustainable fashion yang dipimpin oleh anak muda yang meluncurkan Apparel Swap.
Tiara memulai Y[our] Clothes waktu kelas 1 SMA sebagai workshop upcycling dan sustainable fashion setelah pengalaman thrifting memicu keingintahuannya tentang budaya di balik thrifting.
Selama pandemi Covid-19, dia dan timnya meneruskan Y[our] Clothes sebagai kampanye media online di Instagram.
Saat Jakarta mulai terbuka untuk acara tatap muka pada tahun 2022, Tiara bertujuan untuk membuat inisiatif offline yang mampu memberikan kontribusi yang lebih nyata bagi gerakan sustainable fashion.
Y[our] Clothes meluncurkan Apparel Swap pertama mereka pada November 2022 kepada komunitas anak muda intim di wilayah Jabodetabek.
Sistem di balik Apparel Swap: peserta yang tertarik untuk bergabung dengan Apparel Swap dapat mendaftar secara online atau di tempat.
Sebelum acara, peserta harus menyerahkan pakaian mereka di salah satu titik penyerahan yang disediakan oleh tim Y[our] Clothes, dimana pakaian tersebut akan dikuratori.
Ketika peserta datang ke venue offline untuk bertukar baju pada hari acara, mereka dapat melihat-lihat rak pakaian di venue sebanyak yang mereka inginkan.
Baca Juga: Rekomendasi 3 Model Baju Brokat Kekinian untuk Hijabers
Setelah pesertanya sudah puas dengan temuannya, peserta dapat membawa pulang pakaian sebanyak yang mereka kirimkan.
Sambutan positif dan dukungan untuk Apparel Swap, baik dari umum maupun organisasi fesyen berkelanjutan lainnya, menunjukkan bahwa ada orang yang terbuka untuk mengadopsi nilai dan praktik yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan mereka.
“Mendukung sustainable fashion datang berupa berbagai bentuk, dan itu bisa jauh lebih mudah dari yang kita pikirkan,” kata Tiara.
“Sustainable fashion adalah apa yang kita lakukan dengan pakaian yang sudah kita miliki, dan berusaha sebaik mungkin untuk memperpanjang pakaian tersebut, apakah itu melalui perbaikan, peminjaman, atau bahkan lebih baik lagi, pertukaran.” tambahnya.
Baca Juga: Arti Mimpi Suami Selingkuh, Benarkah Tanda Pasangan Mendua di Dunia Nyata? Begini Penjelasannya
Saat ini, Y[our] Clothes sedang merencanakan Apparel Swap ketiga mereka yang akan diadakan pada akhir Juni 2023.
(*)
Bikin Syok, Nadia Vega Ungkap Sudah Lama Cerai dari Suami Bulenya: Penginnya Seumur Hidup, tapi...
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |