Grid.id - Banyak hal yang kita kerjakan setiap hari, banyak informasi juga yang kita terima setiap waktunya. Pasti kita semua pernah merasakan perasaan bingung dan jenuh di tengah kesibukan yang ada.
Mungkin saja ketika mengerjakan tugas sambil menikmati podcast, berita ataupun video tertentu -dan secara tiba-tiba kamu merasa kebingungan mengenai hal apa yang akan dilakukan selanjutnya. Fenomena tersebut sering dikenal sebagai information overload atau banjir informasi.
Bukankah menerima sebanyak mungkin informasi adalah hal yang baik? Jawabannya tidak. Layaknya sebuah mesin dan komputer, otak kita juga memiliki batas dan waktu tertentu untuk memproses sebuah informasi.
Gagasan ini didukung oleh studi yang dikembangkan banyak psikolog, seperti George Miller yang menyatakan manusia hanya dapat memproses 7 (tujuh) jenis informasi pada saat yang sama.
Psikolog Donald Broadbent juga mengenalkan satu persepsi manusia sebagai satu model filter, yang mana mereka butuh menaruh fokus pada beberapa hal saja.
Banyaknya informasi akan membuat kita dapat mengecap suatu fakta yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
Apabila tidak diimbangi oleh pengelolaan yang baik, kita akan merasakan sisi ‘pahit’ dari tumpukan informasi. Kebanjiran informasi akan mengaburkan batas antara sesuatu yang penting dan sebuah gangguan.
Hidup di tengah kehidupan yang serba cepat menuntut kita untuk bisa mengelola dan mengerjakan semua tugas dan informasi dengan cepat -lalu pindah ke pekerjaan selanjutnya.
Di tengah problematika tersebut, kita perlu untuk menemukan sebuah solusi yang tepat untuk diri kita dan masyarakat.
Tenang saja, artikel ini akan membantu kita untuk memahami mengenai information overload (banjir informasi) dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
Baca Juga: Hadapi Tudingan Ira Riswana Soal Pemerasan, Keluarga Korban Meninggal Syamil Bawa Bukti Chat
Apa itu Overload Information atau Banjir Informasi?
Overload Information atau banjir informasi adalah suatu keadaan di mana kita merasa kewalahan terhadap banyak informasi yang disajikan kepada kita untuk diproses.
Pada situasi ini, kita telah mengambil banyak mengambil informasi yang menghalangi kita dari tindakan lain. Ilustrasinya apabila kita merupakan sebuah komputer, sistem kita telah melambat atau bahkan berhenti karena banyaknya input atau data yang diproses.
Ketika kita ingin mengetahui mengenai suatu topik, kita pasti akan mencari informasi lebih2 lanjut di internet -mencarinya di artikel berita, mendengarkan podcast, ataupun hal-hal terkait.
Namun, di setiap sumber pasti kita akan menemukan informasi baru yang memberikan perspektif dan opini lain dibanding sebelumnya.
Nah, ketika kita merasa tidak bisa menentukan informasi mana yang paling benar karena konsumsi yang berlebihan -kelumpuhan analisis. Ini artinya kita sedang berada dalam situasi overload information atau banjir informasi.
Memperhatikan dan mungkin membatasi informasi yang masuk bukanlah hal yang buruk, cenderung esensial. Hal ini akan membuat kita menghindarkan kita dari perasaan bingung dari banjir informasi, dan membuat kita mengingat informasi yang lebih penting dengan mudah.
Mengapa kita mengalami ‘kebanjiran informasi’?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi satu hal utama yang membuat kita menjadi ‘banjir informasi’. Saat ini, kita dapat mengakses informasi dengan mudah apabila dibandingkan dengan zaman dulu.
Seperti kata orang tua dahulu, pada zaman mereka semua informasi terbatas kepada buku dan beberapa dokumen pendukung. Apabila dibandingkan dengan keadaan sekarang, internet sangat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Semua informasi ada pada ujung jari kita. Kita dapat membaca, mendengar, dan mendapatkan semua data yang kita inginkan lewat internet. Namun tanpa kita sadari, konsumsi media inilah yang menjadi alasan utama kita menjadi ‘banjir informasi’.
Setiap hari kita mengkonsumsi konten-konten yang ditawarkan oleh media. Ada dua hal yang mendorong information overload -konsumsi banyak informasi secara bersamaan dan konsumsi pasif.
Tidak jarang juga kita menjadi seorang media multitasker, yang mana kita mengkonsumsi banyak produk media dalam satu waktu bersamaan. Tanpa disadari, hal ini membuat kita menjadi susah untuk fokus dan menerima informasi yang tidak diperlukan.
Selanjutnya, kita juga konsumen pasif dari media. Seringkali hal yang awalnya tidak kita pikirkan menjadi beban di kepala kita, setelah tidak sengaja membaca atau mendengarnya.
Ketidaksengajaan ini terjadi setelah membaca headline di halaman utama browser atau video rekomendasi youtube. Tanpa sadar media juga berperan aktif untuk ‘membombardir’ kita dengan banyaknya informasi setiap hari.
Baca Juga: Hadapi Tudingan Ira Riswana Soal Pemerasan, Keluarga Korban Meninggal Syamil Bawa Bukti Chat
Mengapa penting bagi kita untuk menghindari ‘kebanjiran informasi’?
Banjir informasi memiliki dampak yang besar bagi kehidupan kita, terutama pada dunia profesional. Salah-satu profesor dari Columbia Business School, Sheena Iyengar menyatakan bahwa information overload akan berdampak terhadap performa seseorang.
Dia mengatakan bahwa individu yang mengalami banjir informasi akan cenderung mendapatkan pencapaian lebih rendah. Mereka juga cenderung mengambil kursi terbelakang dan tugas-tugas yang tidak menarik perhatian.
Secara spesifiknya, beberapa hal ini bisa terjadi ketika kita sedang mengalami overload information:
Penurunan produktivitas:
Ketika sedang mengerjakan atau menjalankan beberapa pekerjaan secara bersamaan, hal ini akan menghambat kemampuan kita untuk memberikan hasil secara konsisten.
Banjir informasi tidak akan memberikan hasil yang berkualitas maupun kecepatan bekerja yang efisien.
Terganggunya pikiran dan fokus:
Kejernihan mental dan juga fokus yang ada pada diri kita hanya bisa dicapai apabila kita berhasil untuk menghilangkan distraksi yang ada.
Kita juga perlu mengurangi stres atau kejenuhan dari informasi yang didapat, agar dapat fokus dalam suatu tugas.
Kesulitan untuk mengambil keputusan dan berkomunikasi:
Data atau informasi yang terlalu banyak akan menghambat kita dalam mengambil keputusan -bahkan mempersulit kita menemukan suatu solusi yang terbaik.
Banjir informasi biasanya juga berpengaruh terhadap komunikasi kita.
Kadang kita akan bingung ingin menyampaikan yang mana karena tidak tahu informasi prioritas yang perlu disampaikan.
Bagaimana cara untuk mengatasi Overload Information atau Banjir Informasi?
Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari overload information, dan mencapai yang terbaik dalam tugas pekerjaan kita:
Menaruh limit atau batasan terhadap informasi yang dikonsumsi
Batasan terhadap informasi yang dikonsumsi artinya pemahaman mendalam terhadap topik tertentu yang ingin kita pelajari. Kita perlu menentukan mengenai hal apa saja yang ingin kita ketahui sebelum kita melakukan riset. Hal ini akan mengurangi resiko dalam menemukan informasi lain yang tidak relevan.
Selanjutnya batasan yang ada juga dapat diterapkan terhadap waktu riset kita.
Bekerja menggunakan rencana seperti ini akan menghindarkan kita menemukan informasi yang berlebihan. Kita bisa mempertimbangkannya terlebih dahulu topik yang spesifik dan sumber yang terpercaya.
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan cara skimming atau membaca cepat. Melihat beberapa poin utama pada sumber tersebut, apakah sudah sesuai yang kita butuhkan.
Selanjutnya menentukan waktu riset, hal ini akan membuat kita lebih fokus mencari apa yang kita butuhkan terlebih dahulu. Kita juga tidak akan bingung terhadap sumber yang lain sehingga waktu kita tidak akan tersita terhadap distraksi lainnya.
Menggunakan teknologi yang dapat membantu
Selain mengatur batasan dan rencana riset, kita juga dapat menggunakan bantuan teknologi yang telah tersedia. Kita bisa menggunakan berbagai macam aplikasi yang telah tersedia, untuk menaruh informasi-informasi pendukung.
Sehingga kita bisa menaruh fokus terhadap informasi esensial saja. Jadi kita hanya perlu mengingat informasi utama saja, sehingga otak kita tidak perlu bekerja secara ekstra. Hal ini akan memberikan kita kesempatan untuk memilih dan mengatur informasi yang kita punya lebih baik lagi.
Kita juga dapat menggunakan berbagai fitur yang tersedia dalam gawai kita untuk menutup atau menghilangkan beberapa jenis informasi.
Beberapa fitur dapat memblokir dan mencegah kita untuk mengunjungi situs-situs yang dianggap berbahaya ataupun iklan. Hal ini tentunya dapat mencegah berbagai hal yang dapat mengganggu konsentrasi kita.
Menenangkan diri atau bermeditasi
Ketika kita sedang merasa jenuh terhadap informasi-informasi yang kita dapatkan, kita bisa menyisihkan sedikit waktu untuk menenangkan diri kita masing-masing.
Setiap orang memiliki cara mereka sendiri, bisa saja jalan-jalan tanpa memainkan gadget, tidur, mendengarkan lagu, dan berbagai hal lainnya. Jelasnya, pastikan aktivitas tersebut bukanlah hal yang berat dan dapat menenangkan hati kalian -bukan menambah beban pikiran kalian.
Saat ini, kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk mengakses banyak informasi di internet dengan mudah.
Sayangnya kebanyakan orang sering gagal mengatur informasi yang mereka terima, sehingga berdampak terhadap performa mereka.
Namun, lingkungan yang serba cepat sekarang terus menuntut kita untuk mengelola informasi dengan cepat.
Information overload atau banjir informasi seringkali menjadi masalah utama bagi produktivitas seseorang. Oleh karena itu, kita perlu bisa menemukan cara untuk dapat mengelola informasi yang ada agar terus bisa membuat kita berkembang.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |