Grid.ID - Orang tua gadis 13 tahun ini syok mendengar pengakuan tetangga setelah menemukan celana dalam anaknya berlumuran darah.
Awalnya orang tua gadis itu mengira anaknya mengalami menstruasi atau haid.
Namun fakta kelam justru terbongkar ketika kakek 70 tahun mengakui aksi bejatnya kepada gadis 13 tahun itu.
Kasus ini terjadi di kota Zhanjiang, provinsi Guangdong, China.
Seorang gadis dilaporkan telah dilecehkan oleh tetangganya sendiri yang berusia 70 tahun.
Gadis malang itu merupakan anak dari Vuong dan istrinya.
Sebelumnya, Vuong menghabiskan beberapa tahun di penjara karena pencurian.
Sejak saat itu sang istri harus banting tulang demi keluarga.
Tugas itu sangat berat apalagi tekanan ekonomi membuatnya selalu fokus bekerja dan lebih sering mengabaikan anak.
Baru pada awal tahun 2023 Mr. Vuong dibebaskan dari penjara dan kembali ke rumah.
Pada tanggal 28 Maret, Tuan Vuong melihat istrinya bekerja keras, jadi dia memutuskan untuk membantunya melakukan beberapa pekerjaan rumah.
Saat mencuci pakaian untuk anak-anaknya, Tuan Vuong menemukan noda darah di pakaian dalam putri sulungnya.
Namun, pada saat itu Pak Vuong hanya mengira bahwa itu adalah menstruasi karena putrinya juga berusia 13 tahun.
Tuan Vuong merasa tidak nyaman untuk bertanya kepada putrinya, jadi dia meminta istrinya untuk bertanya, dan gadis itu menjawab bahwa itu bukan haidnya.
Setelah itu, putra kedua secara tidak sengaja memberi tahu orang tuanya kalau salah satu adiknya pernah diberi uang oleh tetangga.
Tuan Vuong mulai ragu, jadi pada pertengahan April, dia memeriksa telepon putrinya dan melihat bahwa tetangganya, yang bermarga Long, telah mengiriminya pesan teks.
Membaca isi tersebut, Tuan Vuong terkejut dan marah ketika mengetahui putrinya telah berkali-kali dilecehkan secara seksual oleh Tuan Long.
"Tuan Long adalah tetangga saya. Dia berusia 70 tahun dan saya tumbuh bersama putranya. Apa yang dia katakan sangat buruk," ujar Tuan Vuong.
Hatinya semkin pilu saat mengetahui anaknya diberi iming-iming uang agar tutup mulut.
"Setelah mendengarnya, saya segera pergi menemuinya, tetapi dia mengatakan akan memberikan uang dan membeli beberapa tonik untuk putri saya. Bantah semua itu," sambungnya.
Tuan Vuong menambahkan bahwa selama dia di penjara dan istrinya tidak bekerja, 3 anak tinggal bersama kakek dan nenek mereka.
Kakek-nenek juga harus pergi memetik paprika setiap hari untuk mencari uang, sehingga tidak punya banyak waktu untuk mengurus 3 cucunya.
Pertama kali putri Tuan Vuong yang berusia 13 tahun dirayu dan dianiaya oleh Tuan Long adalah pada musim dingin tahun 2022.
Kakek itu melakukan aksi terakhirnya pada tanggal 11 Maret 2023, terbukti waktu yang relatif lama.
Marah dengan fakta ini, Mr. Vuong dan istrinya melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada tanggal 21 April.
Segera setelah itu, Tuan Long ditangkap.
Fakta yang lebih mengerikan terungkap bawa ada 3 pria lain yang juga ikut melakukan perbuatan bejat itu.
Baca Juga: Emak-Emak Tertangkap CCTV Buang Kotoran ke Rumah Tetangga, Motifnya Bikin Naik Darah!
Mereka semua adalah tetangga, keduanya berusia 70-an.
Polisi menyelidiki dan menemukan bahwa dari 3 tersangka yang tersisa, 2 diduga menganiaya gadis itu.
Mereka semua memberi gadis itu uang untuk merayu dan mengancam akan membungkamnya, mencegah gadis itu memberi tahu keluarganya.
Setelah penangkapannya, Long meminta seseorang untuk mengirim surat kepada Tuan dan Nyonya Vuong meminta maaf dan memohon pengampunan, berharap dia akan diberikan hukuman ringan.
Namun, keluarga Tuan Vuong menolak untuk menerima permintaan maaf ini, bertekad untuk menyelidiki kasus ini sampai akhir dan menginginkan keempat tersangka membayar harga yang pantas di hadapan hukum.
Sedangkan korban, polisi juga membawa gadis berusia 13 tahun itu ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.
Perlindungan Perempuan dan Anak setempat juga turun tangan dalam insiden ini untuk menuntut keadilan bagi gadis itu.
Saat ini, gadis tersebut sudah kembali bersekolah namun keadaan psikologisnya terganggu.
Ia menjadi gampang tersinggung dengan orang sekitar, bahkan curhat ke teman bahwa dia berniat bunuh diri.
Sebagai ayah, Tuan Vuong tak mampu membawa putrinya ke psikiater.
"Saya juga ingin membawanya ke psikiater, tetapi saya tidak punya uang, keluarga sangat sulit," aku Tuang Vuong.
Kini ia berusaha untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak untuk menebus waktu yang hilang selama ia tidak bisa mendampingi mereka.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Celana Dalam Putrinya Berlumur Darah Dikira Menstruasi, Ortu Syok Ternyata Ulah Tetangga: Biadab!
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | tribunnewsmaker |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |