Grid.ID - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang bertanggung jawab saat ini telah merampungkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
RUU merumuskan cita-cita Indonesia pada 2045 yang diturunkan menjadi lima sasaran visi, serta 17 arah pembangunan.
Perangkat hukum ini merupakan kelanjutan dari Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 mengatur tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025.
Dalam waktu dekat, RUU akan diserahkan Bappenas kepada DPR dan diharapkan dapat disahkan sebagai undang-undang pada September 2023, atau sekitar satu bulan sebelum pendaftaran pasangan calon presiden-wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2024.
Dengan demikian, Visi Indonesia emas 2045 dapat dijadikan panduan bagi program yang ditawarkan pasangan capres dan cawapres mendatang.
Untuk mendapatkan masukan demi meningkatkan kualitas isi RPJPN 2025-2045, Bappenas dan Harian Kompas mengadakan Forum Group Discussion (FGD).
Diskusi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dilakukan dari sudut pandang Politik, Pendidikan dan Ekonomi.
Diskusi pertama diselenggarakan pada Senin (29/5/2023), mengangkat tema Visi Indonesia 2045 dan Harapan Mewujudkan Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
FGD pertama dibuka oleh pembicara kunci Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa yang membahas seputar RUU RPJPN 2025-2045 dan Visi Indonesia Emas.
Selanjutnya, diskusi menghadirkan Duta Besar Indonesia untuk Inggris 2016-2020 Rizal Sukma, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Dr. Agustinus Prasetyantoko, Anggota DPR RI Andreas H Pareira, dan pemikir kebangsaan Yudi Latif.
Rizal Sukma mengulas seputar geopolitik dan diplomasi Indonesia. Rizal memaparkan, bagaimana perkembangan kondisi persaingan kekuatan-kekuatan besar dunia serta tantangan Indonesia untuk meningkatkan kekuatannya agar menjadi semakin berpengaruh pada 2045.
Berbicara tentang transformasi ekonomi, ketimpangan, dan kemiskinan, Agustinus Prasetyantoko menegaskan bahwa Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Adapun tantangan yang harus diatasi berupa ketimpangan serta kemiskinan, sehingga siapa pun menjadi presiden harus menetapkan agenda prioritas dalam transformasi yang akan dijalankan.
Terkait transformasi ekonomi Indonesia, Amalia Adininggar memaparkan bagaimana RUU RPJPN 2025-2045 disusun serta gagasan besar yang melandasinya.
Sementara itu, Andreas H Pareira yang mengulas seputar kesinambungan pembangunan dan politik.
Ia memaparkan, bagaimana politik bisa mendukung terwujudnya transformasi Indonesia untuk mewujudkan visi 2045 serta peran UU RPJPN memandu perjuangan bersama untuk membuat Indonesia lebih maju, sejahtera, dan berpengaruh pada 2045.
Akan halnya Yudi Latif yang berbicara tentang mimpi manusia Indonesia berusaha menggambarkan sosok bangsa dan manusia Indonesia yang harus terwujud pada 2045.
Ia juga mengulas, dengan segenap tantangan di bidang pendidikan, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik, bagaimana negara dan bangsa Indonesia bersama manusianya dapat bertransformasi.
Diskusi berikutnya akan diadakan pada Rabu (31/5) mengusung tema Manusia Cerdas dan Sehat Menuju 2045 dan Sabtu (3/6) membahas Industri Maju Rakyat Sejahtera. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |