Grid.ID - Belakangan masyarakat dihebohkan dengan kasus penemuan jasad di dalam koper yang merupakan jasad dari mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angelina Natania (22).
Sebelum jasad Angelina Nathania ditemukan di Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (7/6/2023), ia berpamitan dengan sang ibu pada Rabu (3/5/2023) untuk mengikuti UTS di kampus.
Sejak saat itu keluarga kehilangan kontak Angelina Nathania yang diduga sudah dibunuh pelaku yang merupakan guru les gitarnya sendiri Rochmat Bagus Apriatma (41).
Ibu korban, Ana Mariani (64) mengatakan, putrinya tersebut berpamitan kepadanya untuk pergi ke kampus, karena ada sedang Ujian Tengah Semester (UTS) pada Rabu (3/5/2023).
"Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah," kata Ana, menirukan korban yang berpamitan, Jumat (9/6/2023).
Pada awalnya, Ana berpikiran Angelina akan pulang ke rumah lebih cepat, sebab hanya menjalani ujian, tidak ada perkuliahan.
Namun, korban tak kunjung memberikan kabar hingga malam hari.
"Perkiraan saya siang sudah pulang, tapi kok enggak pulang-pulang. Saya pikir masih ada tugas kelompok," ucapnya.
Bahkan, kata Ana, anak perempuannya sama sekali tidak merespons telepon maupun pesan yang dikirimkanya.
Akhirnya, dia pun melaporkan hilangnya AN ke Polrestabes Surabaya, Jumat (5/5/2023).
"Iya karena orang dewasa kalau hilang 2x24 jam, tanggal 5 lapornya. Tapi hilangnya tanggal 3, karena anak ini enggak kebiasaan enggak pamit kalau kemana-mana," jelasnya.
Hingga akhirnya, ada mahasiswi Ubaya yang mengaku melihat korban dan tersangka Rochmat Bagus Apriatma (41) di sebuah apartemen di daerah Surabaya Timur.
Lalu, keluarga korban mengajak mantan guru musik korban tersebut bertemu di wilayah Penjaringan.
Keluarga bertanya keberadaan korban.
Akan tetapi, tersangka ketika itu mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.
Namun, pada Rabu lalu, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di dalam kresek yang dimasukan ke koper hitam, di Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Rochmat Bagus ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Angelina.
Jalin hubungan asmara
Saat diinterogasi polisi, Rochmat mengaku telah membunuh AN.
Pelaku dan korban disebut-sebut memiliki hubungan asmara.
Ternyata empat tahun lalu, pelaku pernah menjadi guru ekstrakurikuler musik di sekolah korban.
Sepengetahuan Ana Mariana, ibu korban putrinya dan pelaku tergabung dalam satu grup band, kebetulan posisi anaknya menjadi sang gitaris.
Hubungan spesial korban antara pelaku disinyalir kuat selama ini disembunyikan keduanya dari keluarga.
Korban ke keluarga tak pernah mengaku sudah memiliki kekasih.
Begitu juga dengan pelaku, pasalnya ia sudah memiliki istri dan anak.
"Saya enggak ada curiga Angeline punya hubungan dekat dengan pelaku. Karena pelaku sudah menikah," kata Ana.
Pria 41 tahun itu membunuh korban dengan menjerat leher AN saat berada di sebuah apartemen di kawasan Surabaya timur.
Lalu, mayat korban di dalam koper dan dibuang ke Cangar, Mojokerto.
Motif pembunuhan
Motif pembunuhan ini diketahui karena pelaku ingin meminjam uang korban.
Namun, oleh korban ditolak.
Pelaku nekat diam-diam menggadaikan kendaraan milik korban.
Ketika korban marah lalu dibunuh oleh pelaku.
Sebelumnya diberitakan, mayat seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Angeline Nathania (22) ditemukan di dalam koper.
Petugas mengevakuasi koper tersebut dari sebuah jurang kawasan Gajah Mungkur, Jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).
Mahasiswi semester 6 yang telah dilaporkan hilang selama sebulan itu ternyata dibunuh oleh guru les musiknya sendiri.
Kronologi
Inilah sosok Rochmat Bagus Apriatma (41) tersangka pembunuh mahasiswi berinisial AN (22) asal Kota Surabaya, Jawa Timur.
Ia tega membunuh kemudian memasukan mayat ke dalam koper untuk dibuang di Kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Tak disangka, Rochmat ternyata pernah menjadi guru gitar korban.
Saat diinterogasi polisi, Rochmat mengaku telah membunuh AN.
Pelaku dan korban disebut-sebut memiliki hubungan asmara.
Ternyata empat tahun lalu, pelaku pernah menjadi guru ekstrakurikuler musik di sekolah korban.
Sepengetahuan Ana Mariana, ibu korban putrinya dan pelaku tergabung dalam satu grup band, kebetulan posisi anaknya menjadi sang gitaris.
Hubungan spesial korban antara pelaku disinyalir kuat selama ini disembunyikan keduanya dari keluarga.
Korban ke keluarga tak pernah mengaku sudah memiliki kekasih.
Begitu juga dengan pelaku, pasalnya ia sudah memiliki istri dan anak.
"Saya enggak ada curiga Angeline punya hubungan dekat dengan pelaku. Karena pelaku sudah menikah," kata Ana.
Pria 41 tahun itu membunuh korban dengan menjeret leher AN saat berada di sebuah apartemen di kawasan Surabaya timur.
Lalu, mayat korban di dalam koper dan dibuang ke Cangar, Mojokerto.
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban melaporkan kehilangan.
Tersiarlah kabar ada mahasiswi Ubaya pernah melihat korban bersama pelaku berada di sebuah apartemen di wilayah Surabaya Timur.
Keluarga pun mengecek informasi itu. Ibu korban bersama saudaranya sempat mengajak pelaku bertemu di wilayah Penjaringan.
Pelaku mengaku tidak tahu keberadaan korban.
Selang 4 minggu kemudian polisi menjemput korban di Malang.
"Ketika diinterogasi polisi, baru mengaku. Pelaku kayaknya psikopat karena sama sekali enggak ada kayak rasa bersalah ke kami, minta maaf pun tidak," kata Ana.
Motif pembunuhan ini diketahui karena pelaku ingin meminjam uang korban.
Namun, oleh korban ditolak. Pelaku nekat diam-diam menggadaikan kendaraan milik korban.
Ketika korban marah lalu dibunuh oleh pelaku.
Sebelumnya diberitakan, mayat seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Angeline Nathania (20) ditemukan di dalam koper.
Petugas mengevakuasi koper tersebut dari sebuah jurang kawasan Gajah Mungkur, Jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).
Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dengan judul: Motif Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Tewas Dibunuh Pacar Sudah Beristri, Korban Marah Mobil Digadaikan
(*)
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Citra Widani |