Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap agar media sosial menjadi salah satu sarana edukasi masyarakat.
Dari sekian banyak informasi yang dibagikan di media sosial, Pemilu 2024 menjadi salah satu pembahasan penting yang seharusnya sudah mulai digencarkan.
Pemilu 2024 yang tinggal menghitung bulan diharapkan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya intevensi dari pemberitaan hoaks atau palsu.
"Tentu platform media sosial mempunyai peran strategis, kalau bisa saya bilang andai kata ini makanan maka platform media sosial ini nasi, makanan pokok, untuk kegiatan sosialisasi media sosial adalah makanan pokok."
"Semua informasi, interaksi sosial selalu menggunakan media sosial,"ujar Deputi Bidang Dukungan Teknis Setjen KPU Eberta Kawima didampingi Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Setjen KPU Cahyo Ariawan, memimpin jalannya Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi KPU dengan Platform Media Sosial Pada Masa Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Wima pun berharap media sosial turut mendukung KPU menyukseskan sosialisasi informasi pemilu dan menjaga agar tahapan kampanye berlangsung damai dan mengantisipasi berita bohong (hoaks) serta disinformasi.
"Tentu satu hal yang harus kita lakukan ingin meminta penjelasan terkait hal tersebut dan saya minta peran serta media sosial juga turut besar dalam proses sosialiasi dan kampanye," tambah Wima.
Sementara Cahyo Ariawan saat menyampaikan pemantik diskusi menyampaikan sejumlah tantangan Pemilu 2024 seperti mulai dari irisan dengan pemilu dengan pilkada, potensi maraknya berita bohong (hoaks) dan disinformasi, politik identitas dan SARA, hingga maraknya politik uang, dan bencana alam.
Cahyo pun berharap platform media sosial turut mendukung suksesnya penyelenggaraan pemilu.
Hal ini baik dalam hal edukasi (mengingatkan hak pilih, hari pemungutan suara), maupun mengajak pemilih muda maupun pemula terlibat dalam pemilu.
Juga mengantisipasi serta menanggulangi hoaks.
"Perlu dilakukan eksposure yang masif tentang pemilu agar masyarakat semakin paham dan tidak mudah dibelokkan oleh misinformasi," kata Cahyo.
Baca Juga: Istilah-Istilah Penting Seputar Pemilu 2024, Wajib Diketahui Pemilih Muda!
Diluar itu Cahyo juga menyampaikan bahwa pada Pemilu 2024, ada perbedaan jumlah akun media sosial resmi peserta pemilu yang bisa didaftarkan ke KPU, yakni sebanyak 20 akun.
Sementara itu perwakilan dari Google Indonesia, Anne, Youtube Indonesia, Danny Ardianto dan Presthysa Nagita Lestari, Meta, Karissa, Tik Tok Indonesia, Faris Mufid serta Twitter Lin Manuel Miranda menyampaikan sejumlah paparan terkait upaya peningkatan partisipasi pemilih hingga antisipasi hoaks, disinformasi maupun malinformasi.
Juga disampaikan komitmen dari masing-masing platform media sosial untuk bersama KPU menyukseskan Pemilu 2024.
Baik dari sisi peningkatan pemahaman dan partisipasi pemilih maupun cerdas menggunakan dan mencerna informasi di media sosial.
Turut hadir mengikuti FGD jajaran Eselon III, IV, Tenaga Ahli hingga staf dilingkungan KPU.
Untuk diketahui bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah bersiap untuk agenda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan kembal dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Melansir Kompas.com, Jumat (16/6/2023) masa kampanye Pemilu akan dilaksanakan pada 28 November 2023 - 10 Februari 2024.
Sedangkan pada 11-13 Februari 2024 adalah masa tenang sebelum pemungutan suara di tanggal 14 Februari 2024.
(*)
Selingkuh Sama Ani-Ani, Andrew Andika Malah Umbar Aib Tengku Dewi di Rumah hingga Ngaku Jarang Hubungan Intim
Source | : | kompas,KPU |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Citra Widani |