Di usia pernikahan yang cukup singkat, Nadzira mengaku sempat sangat sulit melewati masa-masa tersebut.
Kendati demikian, dara 22 tahun itu tak mau berlarut-larut.
Nadzira berusaha bangkit hingga mengisi waktu saat masa iddah dengan menulis novel, 172 Days.
Bahkan, wanita yang akrab disapa Zira itu mengakui bahwa novel ini sebagai bentuk surat cinta untuk mendiang suaminya.
“(Tulis novel) bisa dibilang jadi surat cinta terakhir aku untuk almarhum Ameer, cara aku mengenang sosok beliau sesuai dengan apa yang aku mau,” kata Zira saat Grid.ID jumpai belum lama ini di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kini, Zira telah merasa lebih baik usai kepergian Ameer.
Bahkan, ia juga sudah move on dan akan berani membuka hati kembali.