Grid.ID - Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Direktorat Penanganan Sampah, 33 Provinsi di Indonesia menyumbangkan 23.053.441,89 ton sampah pada tahun 2022.
Sampah plastik menduduki urutan kedua penyumbang terbanyak, dengan persentase sebesar 17.89 persen, setelah limbah sisa makanan.
Data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan serta ketergantungan konsumsi masyarakat Indonesia akan plastik cukup tinggi.
Plastik masih menjadi primadona untuk kebutuhan wadah masyarakat sehari-hari.
Selain mudah untuk ditemukan, plastik masih tergolong menjadi wadah yang murah.
Terlebih kenaikan angka dan perubahaan kebiasaan masyarakat berbelanja secara daring turut berkontribusi atas tingginya angka sampah plastik.
Bahaya limbah plastik tidak boleh diabaikan mengingat dibutuhkan ratusan tahun untuk mengurai plastik.
Pengolahannya juga bersifat karsinogenik dan menimbulkan toksin.
Plastik juga turut bertanggung jawab atas pencemaran udara, tanah, dan sampai mengancam kepunahan 700 spesies hewan.
Walaupun pemerintah telah menetapkan larangan penggunaan plastik sekali pakai, namun hal tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat dalam penggunaan plastik.
Seperti dilaporkan Kompas.id, masyarakat dianggap paham dengan problematika penggunaan dan sampah plastik saat ini.
Baca Juga: Siap Jadi Solusi Pengurangan Sampah, SayaPilihBumi Luncurkan CircularCityProject
Namun, ketiadaaan animo masyarakat dalam meminimalkan penggunaan plastik maupun mengelola sampahnya secara mandiri masih menjadi topik hangat yang perlu diperhatikan.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong masyarakat dan melakukan sosialisasi program 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle, dengan harapan masyarakat mencegah plastik sebagai polutan yang mengancam kehidupan bersama.
Invest Solutions for Plastic Pollution
Terkait upaya tersebut dan dalam rangka Semarak Hari Lingkungan Hidup 2023, Harian Kompas dan PT Freeport Indonesia berkolaborasi dalam Kompas Talks Invest Solutions for Plastic Pollution.
Webinar diadakan pada Kamis (15/6/2023) dengan menghadirkan narasumber Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ir Novrizal Tahar IPM, Vice President Environmental Division PT Freeport Indonesia Dr Gesang Setyadi ST MBA, Pakar Lingkungan dan Akademisi Universitas Indonesia Dr Firdaus Ali MSc, serta Ovy Sabrina dan Tan Novita dari Rebrick Indonesia.
Novrizal mengulas seputar Peran Pengelolaan Sampah KLHK terhadap Persoalan Limbah dan Solusi Aksi Pengelolaannya.
Ia menyoroti antara lain kondisi terkini sampah di Indonesia dan jumlah maupun persentase limbah plastik serta tantangan yang dihadapi KLHK dalam pengelolaan sampah.
Sementara itu, Gesang memaparkan upaya dan peran PT Freeport Indonesia dalam Menjaga Lingkungan dengan Aksi Mencegah Limbah Plastik yang Dihasilkan menjadi Polutan.
Dalam paparannya, Gesang menguraikan upaya penanganan limbah plastik agar tidak menjadi polutan serta terobosan yang dilakukan PT Freeport Indonesia.
Secara khusus, dipaparkan terobosan eco paving block sebagai solusi dalam mengurai limbah plastik.
Berikutnya, Firdaus memberikan paparan seputar Fenomena Sampah Plastik dan Bentuk Penanggulangan sebagai Langkah Solutif untuk Memperbaiki Bumi. Sedangkan Ovy Sabrina dan Tan Novita menyampaikan inovasi langkah solutif dalam mengurai limbah plastik produk kemasan sachet menjadi bahan bangunan terbarukan. (*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |