Grid.ID - Pengacara perdagangan Elisa Sugito bersama dengan Gramedia Pustaka Utama meluncurkan buku Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional pada hari Sabtu (24/6) mulai pukul 15.00-17.00 WIB di Gramedia Central Park, Jakarta.
Buku ini berisi pandangan tentang alasan di balik pentingnya nikel di mata Uni Eropa dan dunia saat ini, serta perkembangan nikel menjadi komoditas yang
diperhitungkan, dan posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Kini, dengan semakin menjamurnya mobil listrik di berbagai penjuru dunia, Indonesia memasuki era di mana komoditas nikel menjadi logam paling penting dalam industri baterai mobil listrik dunia.
Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, sumber daya ini bisa menjadi anugerah kekayaan nasional, atau kutukan, tergantung pada pengelolaannya.
Indonesia sendiri memiliki kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel sebagai sikap yang menunjukkan kepentingan nasional.
Namun, hal tersebut juga memiliki konsekuensi yang kemudian meresahkan Uni
Eropa.
Sebab, Indonesia dianggap inkonsisten karena diduga melanggar aturan perdagangan World Trade Organization (WTO) pada Pasal XI Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan tahun 1994 tentang pembatasan ekspor dan impor.
Jika gugatan Uni Eropa tersebut dapat dibuktikan di muka persidangan WTO, Indonesia dapat disalahkan karena melarang melakukan ekspor.
Meskipun di sisi lain, terdapat ketentuan pengecualian yang memperbolehkan negara anggota WTO, dalam situasi tertentu, untuk mengadopsi dan mempertahankan peraturan dan kebijakan negaranya demi melindungi nilai dan kepentingan sosial yang dianggap sangat penting.
Baca Juga: Menelusuri Kuliner Nusantara di Jakarta Bersama dari Halte ke Halte
Yang perlu dilakukan Indonesia adalah mempersiapkan seluruh bukti dan argumen untuk menanggapi gugatan tersebut.
Lewat buku Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional, penulis mencoba membahas sengketa perdangan Uni Eropa dan Indonesia serta mempertanyakan mengapa nikel sekarang ini menjadi komoditas yang sangat seksi di mata Uni Eropa dan dunia.
Tinggal di Jepang, WNI Ngaku Saat Lahiran Malah Diberi Uang Segini oleh Pemerintah Negeri Sakura
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |