Grid.ID - Innalillahi, kapal selam wisata Titanic akhirnya ditemukan usai 4 hari hilang.
Namun, kapal selam wisata Titanic ditemukan dalam kondisi hancur.
Lantas bagaimana kondisi para penumpang kapal selam wisata Titanic?
Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) mengatakan tim penyelamat menemukan puing-puing di dasar laut pada Kamis (23/6/2023) waktu setempat.
Dengan ini, upaya pencarian kapal tersebut yang dimulai sejak Minggu (18/6/2023) dan dilakukan oleh berbagai negara pun diakhiri.
Dikutip dari TribunTrends.com, Laksamana Muda Penjaga Pantai AS John Mauger, mengatakan sebuah kapal selam robot yang dikerahkan dari sebuah kapal Kanada menemukan puing-puing dari kapal selam Titan pada Kamis pagi di dasar laut.
Lokasinya berada sekitar 1.600 kaki (488 meter) dari Haluan Titanic, 2,5 mil (4 km) di bawah permukaan, di sudut terpencil Atlantik Utara.
Kapal selam Titan yang dioperasikan oleh perusahaan OceanGate Expeditions asal AS itu telah dinyatakan hilang sejak Minggu lalu.
Kapal hilang kontak dengan kapal pendukung permukaannya selang 2 jam menyelam menuju kapal Titanic.
John Mauger mengungkapkan, lima fragmen utama Titan berukuran 22 kaki (6,7 meter) ditemukan dalam bentu bidang puing-puing yang tersisa dari kehancurannya.
Ini termasuk kerucut ekor kapal dan dua bagian lambung kapal. Tidak disebutkan apakah ada sisa-sisa jasad manusia yang terlihat.
"Bidang puing-puing di sini konsisten dengan (hasil atau akibat) ledakan dahsyat kapal," kata Mauger.
Bahkan sebelum konferensi pers Coast Guard, OceanGate mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tidak ada yang selamat di antara lima orang yang berada di dalam Titan, termasuk pendiri dan kepala eksekutif perusahaan, Stockton Rush, yang mengemudikan kapal selam itu.
Empat orang lainnya adalah miliarder dan penjelajah Inggris, Hamish Harding (58); pengusaha kelahiran Pakistan, Shahzada Dawood (48), dan putranya Suleman (19), keduanya berkewarganegaraan Inggris; dan ahli kelautan ePrancis dan pakar Titanic terkenal, Paul-Henri Nargeolet (77), yang telah mengunjungi bangkai kapal tersebut puluhan kali.
"Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan yang berbeda, dan hasrat yang mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia," kata perusahaan tersebut.
"Hati kami bersama lima jiwa ini dan setiap anggota keluarga mereka selama masa yang tragis ini," tambahnya.
Tim penyelamat dari beberapa negara telah menghabiskan waktu berhari-hari untuk memindai ribuan mil persegi lautan lepas dengan pesawat dan kapal untuk mencari tanda-tanda keberadaan Titan.
Liputan media dunia yang intens mengenai pencarian ini sebagian besar menutupi dampak dari bencana maritim yang jauh lebih besar yang berasal dari karamnya kapal migran di lepas pantai Yunani minggu lalu, yang menewaskan ratusan orang.
Apa Penyebab Kapal Wisata Titanic Hancur?
Distrik Penjaga Pantai Pertama, Laksamana Muda John Mauger menyatakan bahwa kapal selam wisata Titanic hancur setelah mengalami catastrophic implosion atau ledakan dahsyat.
Pernyataan itu disampaikan setelah tim penyelamat menemukan puing-puing yang diduga milik kapal selam Titan di titik lokasi sekitar 1.600 kaki dari bangkai kapal Titanic, Kamis (22/6/2023).
Lima penumpang di dalamnya dinyatakan tewas. Mereka adalah CEO OceanGate Expeditions Stockton Rush (61), komandan angkatan laut Prancis dan ahli selam Titanic Paul-Henri Nargeolet (77), pengusaha dan petualang Inggris Hamish Harding (58), pengusaha Pakistan Inggris Shahzada Dawood (48), dan putranya Suleman Dawood (19).
Belum diketahui secara pasti kapan kapal selam Titan itu meledak.
"Ini adalah kasus yang sangat rumit, dan kami masih berupaya mengembangkan detail untuk garis waktunya," ujar Mauger, dilansir dari Washington Post.
Dengan begitu, misi pencarian kapal milik perusataan swasta OceanGate Expeditions yang hilang sejak Minggu (18/6/2023) dinyatakan telah berakhir.
Apa itu catastrophic implosion?
Diberitakan Hindustan Times, catastrophic implosion mengacu pada kegagalan struktur kapal karena tekanan internal yang luar biasa.
Ketika tekanan di dalam ruang terbatas terlalu besar dan tidak sanggup ditahan oleh badan kapal, maka struktur kapal akan runtuh secara tiba-tiba.
Hal tersebut menyebabkan keruntuhan yang dahsyat.
Dilansir dari BBC, sejumlah ahli berpsekulasi bahwa ledakan dahsyat terjadi akibat kegagalan lambung kapal.
Bagaimana catastrophic implosion terjadi?
Kapal selam Titan adalah kapal selam serat karbon yang diklaim dapat melakukan perjalanan sejauh 4.000 meter di bawah permukaan laut.
Kapal itu menyelam pada Minggu (19/6/2023) untuk menjelajahi sisa-sisa kapal legendaris Titanic yang terletak 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Tetapkan Cuti Bersama Idul Adha pada 28-30 Juni
Profesor robotika kelautan di University of Sidney, Stefan Williams mengatakan, tekanan di lokasi itu mencapai 380 kali dari tekanan atmosfer di permukaan bumi.
Ketika terjadi kegagalan di lambung kapal Titan, hal itu bisa menyebabkan catastrophic implosion (ledakan dahsyat). Penyebabnya karena kapal tidak mampu menahan tekanan luar biasa dari dalam laut.
"Saya rasa orang tidak dapat menghargai energi luar biasa yang terlibat dalam proses destruktif dari sebuah ledakan," kata ahli kelautan Bob Ballard, dilansir dari ABC News.
"Ledakan itu meluluhlantakkan dan menghancurkan segalanya. Ini sangat kuat," imbuh dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Innalillahi! Kapal Selam Wisata Titanic Ditemukan Hancur, Semua Penumpang Tewas, Tim SAR : Meledak dan di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Catastrophic Implosion yang Sebabkan Kapal Selam Wisata Titanic Hancur?"
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |