Grid.ID - Kejadian nahas menimpa siswa sekolah kelas 1 di SDN 13 Kota Medan bernama Ibrahim alias Baim (8).
Baim meregang nyawa di usia yang cukup muda namun penyebab kematiannya masih belum terungkap.
Baim diduga meninggal karena dibully atau dirisak kakak kelas.
Terkait dugaan itu, Kepala Sekolah SDN 13 Kota Medan, Ana Novita membantahnya.
"Pelaku bukan kakak kelas yang satu sekolah (dengan Baim), tapi kalau dari sekolah lain saya tidak tahu juga, karena ini kan masih dalam penyelidikan polisi," ujar Ana kepada Kompas.com, melalui telepon seluler, Sabtu (1/7/2023).
Ana juga mengatakan selama di sekolah, Baim merupakan pribadi yang menyenangkan. Teman-temannya pun senang bergaul dengannya.
"(Baim) pandai bergaul selalu ceria anaknya,"ungkap Ana. Ana berharap polisi segera mengungkap kasus ini.
"(Pelakunya) bukan dari sekolah yang sama dengan Baim, kalau boleh dibilang anak saya ini korban. Harapan saya polisi segera mengungkap, terkait kejadian ini," harapnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan pihaknya masih mendalami kematian Baim.
"Keterangan para saksi sudah kita ambil, kami sudah olah TKP, kita sudah di tahap mengumpulkan bukti-bukti yang ada pada kejadian itu, nanti hasilnya akan kita beritahu," katanya.
Sebelumnya, menurut keterangan ibu Baim, Yusraini, bocah malang itu meninggal usai dirundung kakak kelasnya.
Korban sempat mengaku dipukul hingga akhirnya trauma dan sempat dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Eks Member (G)-IDLE Muncul ke Publik, Soojin Buka Akun Instagram, Ini Unggahan Pertamanya!
Kata Yusraini, awal mula anaknya mengadu dibully, pada Kamis (22/6/2023), sekira pukul 11.30. Kala itu Baim baru pulang sekolah.
"Kami, kan jualan di Masjid Raya, Kota Medan, dia (korban) datang, berkata 'Mak Baim dipukul' sambil menangis, dia sampai pucat (mukanya)," ujar Yusraini kepada wartawan, di rumahnya Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Rabu (28/6/2023).
Setelah dirundung, kata Yusraini, anaknya sempat mengalami demam dan kerap mengigau saat tidur.
"Anak itu macam ketakutan, sudah gitu waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," ujar Yusraini.
Baim juga mengalami demam tinggi selama dua hari, Baim lalu dibawa ke tukang kusuk, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh.
"Semenjak dipukul Baim tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi Baim tidak bilangnya di bagian mana," ujar Yusraini.
Selanjutnya Baim dibawa ke rumah sakit, pada Selasa (27/6/2023).
Tetapi nahas, baru sebentar dirawat, Baim menghembuskan napas terakhir.
Menurut Yusraini, sehari sebelum meninggal Baim menyebut ada lima pelaku yang menganiayanya, namun Yusraini mengaku sudah pasrah dengan kehendak tuhan.
"(Pelakunya) Dekat-dekat sini juga Pak, tapi orangnya enggak bisa kita sebutkan Pak, nanti merumitkan masalah. Saya maafkan siapapun yang menjahati anak saya itu Pak, tapi saya enggak ikhlas sakit hati ini Pak. Gara-gara dipukuli orang, anak saya meninggal Pak. Itu anak pertama Pak, anak kebahagiaanku Pak," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SD di Medan Tewas Diduga Dipukuli Kakak Kelas, Kepsek Bantah Pelaku Satu Sekolah".
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nesiana |