Grid.ID - Salah satu menteri Presiden Jokowi yakni Teten Masduki dikenal dengan kesederhanaannya.
Teten Masduki ternyata biasa hidup hemat dalam hidupnya.
Selain itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) itu diketahui juga jarang beli celana gegara ini.
Menteri ini lebih suka menunjukkan gaya hidup sederhana yang jauh dari kemewahan.
Saking sederhananya, dia memilih menjahit celana sendiri ke tukang jahit dibandingkan membeli jadi.
Bahkan menteri ini dijuluki sebagai menteri 'termiskin'di Kabinet Jokowi Indonesia Maju.
Siapakah sosok menteri 'termiskin' di Kabinet Jokowi 'Indonesia Maju'?
Kekayaan para pejabat pemerintahan negeri kini tengah disoroti karena mencuatnya kasus yang membawa nama Kementerian Keuangan Indonesia.
Akibat kasus yang mencatut pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, kini banyak pejabat pemerintahan diperiksa.
Sosok menteri Kabinet Indonesia Maju adalah satu di antara yang cukup disoroti.
Baca Juga: SYOK Lihat Anggaran Makan Menteri Jokowi saat Rapat Paripurna, Per Orang Tembus Ratusan Juta?
Selain Sri Mulyani sosok menteri lain yang jadi perhatian adalah yang termiskin.
Di antara para menteri Jokowi, siapa sebenarnya menteri yang kekayaannya paling rendah?
TribunJatim.com mengutip Kompas.com, ternyata menteri yang dimaksud adalah Teten Masduki.
Ada wawancara yang dilakukan membahas gaya hidup Teten Masduki.
Ternyata, kesehariannya Menteri Teten Masduki mempercayai sebuah prinsip yang membuatnya hidup tanpa foya foya.
Apa yang dijalani oleh Menteri Teten Masduki?
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM), Teten Masduki ternyata memiliki kebiasaan sehari-hari yang cukup sederhana.
Dalam wawancara khusus pada Senin (20/3/2023), Kompas.com mengulik harga outfit yang dikenakan Teten Masduki sehari-hari.
Teten Masduki pun menjabarkan harga dan jenis pakaiannya, mulai dari batik berwarna merah yang dikenakannya Senin lalu.
"Ya ini karena batik tulis ya, kalau batik cetak saya dimarahi oleh produsen. Nah, ini harganya di atas Rp 700.000-lah," ujar Teten Masduki kepada Kompas.com.
Kemudian, Teten Masduki mengaku, celana hitam yang dikenakannya merupakan hasil menjahit, bukan beli jadi.
Modal yang dikeluarkan Teten untuk menjahit celana bahan itu sekitar Rp 500.000.
"Ya bikin sendiri, paling Rp 500.000," tutur dia.
Teten Masduki juga merupakan menteri yang menghargai produk dalam negeri.
Selain itu, Teten Masduki juga memperlihatkan sepatu kulit berwarna hitam buatan produsen dari Bandung, Jawa Barat, bermerek Fortuna Shoes.
Ia mengatakan, harga sepatu Fortuna yang ia kenakan sekitar Rp 2 juta.
"Saya mau tunjukin sepatu ini buatan asli Bandung, merek Fortuna, ini sekitar Rp 2 juta," kata Teten Masduki.
Dalam kesempatan itu, ia mengimbau masyarakat menghargai produk asli Indonesia yang kualitasnya tak kalah dari produk luar negeri.
"Kita harus menghargai kualitas seperti ini, jangan dibeli murah," tutur dia.
Kebiasaannya menghargai buatan dalam negeri dan menciptakan sendiri pakaian yang berguna sehari-hari itu menjadikan Teten Masduki hidup hemat.
Baca Juga: David Ozora Segera Pulang, Korban Penganiayaan Mario Dandy Sebut Ingin Mainkan Alat Musik Ini
Satu di antara bukti bahwa Teten Masduki memiliki kekayaan yang tidak banyak adalah dari laporan LHKPN.
Sebagai informasi, Teten Masduki dicap sebagai 'menteri termiskin' karena memiliki harta paling sedikit di Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu diketahui berdasarkan data laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dihimpun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Data itu bisa diakses melalui situs elhkpn.kpk.go.id.
Dilihat Kompas.com ( grup Tribun Jatim Network ) pada Kamis (23/3/2023), data terakhir yang dipublikasikan KPK adalah LHKPN 2021.
Jumlah harta kekayaan Teten Masduki pada 2021 mencapai Rp 4.289.787.787 (Rp 4,28 miliar).
Jumlah itu bertambah Rp 389.454.427 (9,99 persen) dari 2020 yang mencapai Rp 3.900.333.360.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul, DICAP Menteri 'Termiskin', Pria Ini Ternyata Biasa Hidup Hemat, Celana Jarang Beli: Bikin Sendiri
(*)
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |