Grid.ID - Sampah menjadi sebuah masalah yang cukup pelik akhir-akhir ini.
Di Indonesia sendiri, masalah sampah telah menyebabkan begitu banyak kerugian seperti banjir tahunan yang selalu datang.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih sering membuang sampah sembarangan juga menjadi faktor terbesar munculnya masalah sampah ini.
Sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Tinggi timbunan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, misalnya, telah mencapai 40 meter.
Tinggi ini setara dengan tinggi bangunan 16 lantai.
Tak hanya menjadi masalah di darat, sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia juga mencemari lautan.
Bahkan, hasil sebuah studi pada 2015 menyebut Indonesia berada di peringkat kedua sebagai penyumbang sampah terbesar ke lautan dunia.
Sampah dari Indonesia juga disebut oleh studi lain telah mencemari pesisir pulau-pulau di Afrika.
Memahami besarnya permasalahan sampah ini, SayaPilihBumi menggagas gerakan Circular City Clean, program "gerakan kecil" yang bila dilakukan oleh sebanyak mungkin orang sejak sekarang bisa berdampak besar.
Melalui program ini, SayaPilihBumi percaya bahwa setiap orang adalah agen perubahan sekaligus pemengaruh lingkungannya, serta meyakini setiap perubahan baik untuk lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dan dari sekarang.
Detailnya, Circular City Clean adalah program bersih-bersih yang melibatkan komunitas, siswa sekolah, sektor swasta, pemerintah dan individu melalui semangat "gotong royong" untuk kota dan lingkungan yang lebih bersih dan sehat yang di inisiasi oleh SayaPilihBumi.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |