Bahkan, yang bersangkutan siap untuk bertanggung jawab penuh bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai.
"Masyarakat yang datang ribuan.
Korban pingsan ada sekitar 3 dan itu langsung dibawa ke Puskesmas Pekalongan Selatan.
Pagar kelurahan Jenggot juga rusak," ucapnya.
Romadhon sang pengusaha batik mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.
"Memang tradisi untuk 40 hari potong rambut anak ada udik-udikan," katanya.
Untuk nominal uang yang disebarkan hampir Rp 30 juta - 35 juta.
"Kami sebar ada enam titik. Itu disebar dari atas semua. Dari bawah cuma satu depan rumah," ucapnya.
Ia tidak menyangka kejadian ini bakal viral.
Ia mengakui sempat dilarang polisi untuk melakukan tradisi udik-udikan, namun karena sudah dinanti banyak orang, ia tetap melaksanakan tradisi tersebut.
"Massa yang datang ribuan.
3 Shio yang Hobinya Makan Telur, Setiap Makanan Berbahan Telur Auto Disikat Habis-habisan