Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Tak hanya mendukung kesehatan masyarakat dengan menyediakan produk air mineral berkualitas, Danone-AQUA juga ikut berkontribusi untuk lingkungan sekitar.
Danone - AQUA melakukan aktivitas konservasi di kawasan hulu sampai hilir Sungai Pusur.
“Awalnya, kelompok-kelompok masyarakat melakukan upaya pelestarian sungai Pusur secara parsial belum terintegrasi," kata Muslim Afandi, Sekretaris Jenderal Pusur Institute.
"Namun dengan semakin nyatanya permasalahan air di kalangan masyarakat, kami sadar, diperlukan upaya kolektif multipihak yang terintegrasi, dari mulai hulu hingga hilir untuk menjaga kelestarian sungai Pusur," sambungnya.
"Dengan upaya kolektif yang terintegrasi, ada rasa kebersamaan untuk menjaga satu sama lain, sehingga seluruh upaya dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan di sepanjang DAS Pusur sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” sambungnya.
Pabrik Danone-AQUA Klaten mengembangkan Program Tata Kelola Irigasi Berbasis Masyarakat di wilayah Sub DAS Pusur.
Adanya program ini, Danone -AQUA memfasilitasi petani di wilayah hilir sub DAS Pusur untuk mengelola irigasi dan memperbaiki sistem pertanian mereka.
Para petani yang gembira bisa memanen padi dengan hasil hampir mencapai 6 ton pun membagikan suka duka dalam menanam beras sehat.
Pada hari kedua Media Trip Danone - AQUA, Rabu (12/7/2021), petani lokal mengaku memakai pupuk organik racikan sendiri.
Dengan racikan ini, petani mengklaim bahwa ia bisa menghemat ratusan ribu rupiah yang biasanya dialokasikan untuk pupuk kimia.
Rupanya para petani mencampur susu, telur, serta, madu dan membuatnya menjadi pupuk organik satu tangki.
"Satu tangki, itu telur kuningnya saja, susu putih sachetan, kental manis juga boleh," kata Sugiarti.
Putih telur dihilangkan karena takut menyumbat semprotan pupuk.
Sementara susu serta madu bebas memakai merek apa saja.
Sugiarti mengaku bahwa pupuk racikan sendiri ini lebih murah dari pada membeli pupuk kimia.
"(Harganya) Rp 130 ribu, selisihnya berapa, itu bisa buat beli sate," kata Sugiarti.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Ayu Wulansari K |