Surat keluhan yang panjang menggunakan campuran pujian dan upaya tekanan untuk meyakinkan pejabat agar bertindak atas tuntutan pria tersebut.
"Ada pepatah, 'Semakin miskin daerahnya, semakin tinggi maharnya'. Kabupaten Zhenyuan telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, yang bahkan mendapat pengakuan dari pemerintah provinsi.
Pembangunan ekonomi selalu membebaskan ideologi; namun, mas kawin di beberapa daerah masih sangat tinggi," tambahnya.
Dia kemudian berusaha untuk membenarkan permintaannya dengan mencoret "Dokumen Pusat No 1" untuk tahun 2023, seperangkat pedoman yang dikeluarkan oleh Komite Pusat China dan Dewan Negara yang menyerukan peraturan untuk mengendalikan mahar pengantin yang terlalu tinggi.
Empat hari kemudian, departemen publisitas pemerintah setempat menjawab dengan surat yang diterbitkan di situs web pemerintah.
Pemerintah menyatakan bahwa tren mahar pengantin di kabupaten tersebut secara keseluruhan telah menurun.
Mereka akan terus berupaya untuk menurunkannya lebih jauh.
Keluhan pria itu gagal mendapatkan simpati online setelah dipublikasikan dan mulai menjadi trending.
Beberapa netizen menganggapnya berlebihan karena sampai harus mengadu ke pejabat perihal mahar.
"Saya benar-benar tidak mengerti; jika Anda tidak dapat menyetujui mahar pengantin, jangan menikahinya. Kamu harus menikah dengan orang lain yang tidak meminta mas kawin," ujar seorang netizen.
"Dengan membuat keributan seperti itu, bahkan jika gadis itu pada akhirnya tidak meminta mahar, dia tidak akan menikah denganmu," tandas netizen lain.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Pria Curhat Ingin Nikahi Pacar, Ngeluh Mahar Kemahalan Sampai Ngadu ke Pejabat, Berujung Dihujat
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?