Budi Prabowo, peneliti perikanan terumbu karang dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University (PKSPL IPB), juga siap mendukung prgram Sisir Pesisir ini. Dia menjelaskan gambar sekilas bahwa kondisi berbagai wilayah pesisir dan masyarakat pesisir di Indonesia itu unik dan punya isu yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, kondisi pesisir di Pulau Mandangin, Madura. "Pulau Mandangin ini sangat terdampak sekali sama kegiatan pesisir masyarakatnya yang doyan coral mining (penambangan karang), sand mining (penambangan pasir), setelah itu buang sampah," tutur Budi.
Kegiatan penambangan serta sampah telah merusak banyak terumbu karang di Pulau Mandangin. "Cuma anehnya pada saat kami assess untuk kondisi ekologinya, populasi ikan terumbunya cukup banyak," ujar Budi. "Ternyata kondisi populasi ikannya cukup tinggi di lokasi yang serusak ini."
Di pesisir lain, misalnya pesisir Pekalongan, masalah atau isu yang muncul beda lagi. Di sana isu yang sedang dihadapi adalah tenggelamnya wilayah pesisir mereka.
Meski wilayah pesisir mereka telah atau akan tenggelam, orang-orang Pekalongan tetap bertahan di sana.
"Karena benar-benar di wilayah Pekalongan ini salah satu mata pencahariannya sangat bergantung pada perekonomian pesisir, entah perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan lainnya," ucap Budi.
Muhammad Abrar, Peneliti Senior Bio-Ekologi Terumbu Karang di Pusat Penelitian Oseanografi BRIN, mengatakan pentingnya membangun jaringan agar bisa mendapatkan banyak data dalam kegiatan pemantauan atau survei terumbu karang di berbagai pesisir di Indonesia.
Abrar memberi coontoh kegiatan pemantauan karang yang pernah dilakukan oleh Yayasan Reef Check Indonesia pada tahun 2016. Mereka menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) dan juga dibantu oleh para peneliti BRIN (dulu LIPI). Selain itu, mereka juga melibatkan peran komunitas atau masyarakat setempat.
"Di 2016 ini dengan membangun networking itu, yang melaporkannya cukup banyak. Ini rata-rata dilakukan oleh divers (penyelam), oleh orang-orang yang snorkeling, oleh penumpang boat. Jadi cukup banyak data yang terkumpul karena banyak yang melaporkan dan hampir di seluruh perairan Indonesia," papar Abrar.
"Mungkin kekuatan ini yang saya kira Sisir Pesisir akan bangun nanti. Saya kira ini sangat bagus sekali. Yang penting bagaimana membangun jejaringnya ke depan," tegasnya.
"Dengan Indonesa yang begitu luas," ucap Abrar, "tapi dengan kekuatan citizen scientific tadi, data-datanya bisa dikumpulkan bersama."
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |