Grid.ID - Calon paskibraka nasional yang bernama Nadya Maulidya kini mimpinya harus pupus.
Pasalnya, Nandya Maulidya mendadak diganti h-2 jelang karantina paskibraka nasional.
Inilah kejanggalan saat Nandya Maulidya diganti h-2 jelang karantina.
Betapa pilunya perasaan Nanda Maulidya, siswi SMAN 8 Kota Ternate yang dinyatakan lolos seleksi nasional calon Paskibraka namun batal berangkat ke Jakarta.
Nanda Maulidya merupakan calon Paskibraka perwakilan Provinsi Maluku Utara.
Dua hari menjelang keberangkatannya ke Jakarta, nama Nanda Maulidya tiba-tiba diganti oleh siswa lain asal SMA Negeri 1 Halmahera Utara.
Informasi batalnya Nanda mewakili provinsinya menjadi Paskibraka di tingkat nasional meski lolos seleksi itu beredar di media sosial setelah akun Twitter ini mengunggah sebuah utas pada Minggu (16/7/2023).
Isi utas tersebut adalah Nanda dinyatakan lolos sebagai Paskibraka, tetapi ia baru diberi informasi tidak jadi ke Jakarta H-2 sebelum berangkat.
"Halo semuanya, kejadian ini terjadi di adik saya Nanda Maulidya.
Pengumuman hasil SK Pusat tgl 16 mei, pembatalan berangkat di H-2 (tanggal 13 juli) Berangkat 15 juli 2023 (sabtu).
Selamat untuk yg menggantikan Nanda yaitu asal Halmahera utara," tulis pengunggah.
Hingga Senin (17/7/2023), utas soal Nanda batal berangkat ke Jakarta menjadi Paskibraka sudah ditayangkan sebanyak 1,6 juta kali.
! Help Rt !
— JusticeforNanda (@justicefornanda) July 15, 2023
Halo semuanya, kejadian ini terjadi di adik saya Nanda Maulidya
Pengumuman hasil SK Pusat tgl 16 mei, pembatalan berangkat di H-2 (tanggal 13 juli) Berangkat 15 juli 2023 (sabtu). Selamat untuk yg menggantikan Nanda yaitu asal Halmahera utara(Muftafia Asmar Badaraf) pic.twitter.com/rPKhVTCH59
Lantas, apa kata SMAN 8 Kota Ternate soal hal tersebut?
Tanggapan SMAN 8 Kota Ternate
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 8 Kota Ternate Sri Hargiyanti buka suara soal pembatalan Nanda sebagai Paskibraka nasional mewakili Maluku Utara.
Ia mengatakan bahwa Nanda merasa down, menangis, kecewa, bahkan mengalami trauma setelah mengetahui dirinya batal berangkat ke Jakarta.
"Kalau dari orangtua jelas yang pasti kecewa. Nanda pastinya down sekali, menangis, pokoknya kecewa, menangis dan ada perasaan trauma," ujar Sri kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).
Ia mengatakan, pihak sekolah sebenarnya sudah merasa bangga atas penunjukan Nanda sebagai Paskibraka.
Namun, pembatalan tersebut membuat pihaknya kecewa.
"Ini sudah berbahagia dan berbangga, semua pelatihan sudah diikuti, semua dari nol ibaratnya, sudah di puncak lalu tiba-tiba seperti ini," kata Sri.
"Pasti mentalnya kena, psikologinya juga kena," sambungnya.
Awal mula Nanda Maulidya lolos lalu batal jadi Paskibraka
Sri membeberkan kronologi Nanda batal berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka mewakili Maluku Utara.
Hal itu bermula saat panitia seleksi Paskibraka Nasional dan Provinsi mengumumkan Nanda sebagai Paskibraka dari Maulu Utara pada 16 Mei di Aula Hotel Bolote, Sofifi.
Nama Nanda lolos mewakili Maluku Utara sebagai Paskibraka bersama siswa asal SMA K Dian Halmahera, Deril Tonga.
Sri menjelaskan, pada saat itu siswinya berada di urutan pertama dengan nilai tertinggi sebagai calon Paskibraka.
Setelah itu, Nanda menjalani serangkaian tes kesehatan di RS Umum Daerah Chasan Boesoirie, Ternate.
"Dari hasil medical check up kan ada 2 (keterangan) layak dan tidak layak, nah itu dilingkari dokternya sendiri (Nanda) layak untuk menuju Paskibraka nasional," jelas Sri.
"Sudah medical check up, selesai. Lalu, dengan kesimpulan bahwa Nanda layak menuju Diklat Paskibraka nasional di Jakarta," tambahnya.
Kejanggalan pembatalan Nanda Maulidya sebagai Paskibraka
Lebih lanjut, Sri membeberkan beberapa kejanggalan di balik pembatalan Nada sebagai Paskibraka.
Pertama, siswinya masih diminta menjalani melakukan medical check up, padahal sudah dinyatakan layak oleh dokter.
Permintaan tersebut datang dari pembina Paskibraka kepada orangtua Nanda.
Pemeriksaan kesehatan kemudian dilakukan pada 17 Juni 2023.
Setelah menjalani medical check up kedua, Nanda diajak konferensi online melalui Zoom pada 19 Juni 2023 oleh panitia seleksi Paskibraka.
"Diadakan itu Zoom, jadi ada Zoom yang membahas hasil medical check up. Nah, pembinanya Nanda itu bilang sih katanya aman-aman saja tanggal 19 Juni," papar Sri.
Sri melanjutkan, kejanggalan lain dirasakan oleh orangtua Nanda ketika mereka belum menerima informasi kapan anaknya diberangkatkan ke Jakarta.
Orangtua Nanda sempat bertanya kepada pembina Paskibraka anaknya, tetapi tidak mendapatkan jawaban tanggal yang pasti.
Setelah itu, orangtua Nanda mendapat telepon pada 8 Juli 2023 dari pembina Dispora Kota Ternate bernama Amel.
Ia menginformasikan bahwa Nanda harus menjalani medical check up kembali karena diduga mengalami masalah pada bagian mata.
"Katanya bermasalah di mata. Matanya minus," ungkap Sri.
Nanda Maulidya jalani medical check up untuk ketiga kali
Sri menjelaskan, permintaan untuk menjalani medical check up yang ketiga kalinya dipenuhi oleh Nanda.
Pada saat medical check up ketiga inilah, Nanda diperiksa bagian mata dan THT-nya.
"Nanda sudah melaksanakan lagi, sudah check up lagi.
Meskipun di awal sebelumnya (medical check up pertama) sudah dikatakan dokter disimpulkan dia (Nanda) sehat semuanya," ujar Sri.
Nama Nanda Maulidya sebagai Paskibraka diganti
Setelah diperiksa kesehatan sebanyak tiga kali, orangtua Nanda masih menunggu informasi pasti soal keberangkatan anaknya ke Jakarta.
Setelah menunggu kepastian, orangtua Nanda menerima informasi di ponsel.
Informasi yang mereka terima dikirimkan dalam bentuk .pdf. Pesan pertama adalah pemanggilan Paskibraka yang mewakili Maluku Utara, yaitu siswa asal SMA Negeri 1 Halmahera Utara.
Sementara pesan kedua berisi alasan mengapa Nanda tidak jadi diberangkatkan ke Jakarta walau sudah lolos seleksi Paskibraka.
Sri membeberkan, pesan kedua yang diterima orangtua Nanda berbunyi bahwa anaknya batal berangkat karena matanya minus 6/24.
"Padahal, kata orangtuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional," imbuh Sri.
Keluarga Nanda Maulidya berencana tempuh jalur hukum
Sri mengatakan, pihak sekolah bersama pemerintah kota masih mengusahakan supaya Nanda jadi berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka walau sebelumnya dibatalkan.
Salah satu cara yang ditempuh adalah Kesbangpol Ternate mengirim surat ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai panitia seleksi Paskibraka untuk meninjau kembali keputusan pembatalan Nanda.
Di sisi lain, keluarga Nanda juga sudah membicarakan masalah tersebut dan berencana untuk membawa pembatalan putrinya sebagai Paskibraka ke jalur hukum apabila tidak ada tindak lanjut.
"Tapi, untuk sekarang masih menunggu keputusan dari BPIP pusat," ujar Sri.
"Jelas-jelas hasilnya 'kan semua juga sudah layak. Sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Ini (pembatalan) cuma mencari celah saja," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul,
PUPUS Sudah Mimpi Nanda, Siswi Asal Ternate Batal Jadi Paskibraka, Nama Diganti H-2, Ada Kejanggalan
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |