Grid.ID - Ekosistem digital yang terus berkembang telah mengubah pola dan bentuk kreativitas para seniman maupun penikmat seni.
Era yang semula berbasis analog dan konvensional, di mana para kreator dan apresiator bertemu secara fisik lewat ruang maupun aktivitas budaya luring, kini kian bergeser ke dunia maya dalam berbagai variannya.
Di sisi lain, pada masa ini ekosistem Web3 dan blockchain juga kian dikenal sebagai sebuah wadah yang bukan hanya menampung karya para seniman namun juga revolusi dunia digital secara lebih lanjut.
Bilamana dalam ekosistem konvensional, pasar hanya terbentuk lewat interaksi langsung antara penjual-pembeli, maka dalam ekosistem Web3 - blockchain terjadilah model-model pasar digital baru yang memungkinkan siapa saja dan dari latar mana saja untuk memiliki aset apapun, yang kita kenal sebagai NFT (Non-fungible token).
Berdasar pada semangat menyambut transformasi era digital, Baparekraf - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bekerjsama dengan Bentara Budaya menyelenggarakan “Kelas Fotografi dan Pengenalan NFT” yang akan diluncurkan pada Jumat, 21 Juli 2023 pukul 16.00 WIB.
Program ini mengagendakan serangkaian kelas fotografi dan pengenalan NFT yang berlangsung secara luring dan daring, dengan menghadirkan para narasumber ternama, antara lain: Arbain Rambey, Marrysa Tunjung Sari, Fauzie Helmy, Diptraya P. Ratulangi, Helman Taofani, dan Athalia Neysa.
Secara khusus Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Dit TKED membantu transformasi digital subsektor fotografi dengan tren teknologi terkini melalui NFT sehingga akan meningkatkan pendapatan mereka.
“Kami sangat senang, semoga program pilot ini berjalan dengan sukses dan dapat diperluas di lokasi lain,” ujarnya.
Ilham Khoiri, General Manager Bentara Budaya & Communication Management, Corporate Communication, Kompas Gramedia, menyambut baik ajakan Barekraf Digital Innovation Lab (Bedil) untuk support Pelatihan Foto dan NFT (Non Fungible Token) pada 21 Juli-12 Agustus 2023.
“Program ini mempertemukan semangat kita untuk terus mendorong literasi digital. Para peserta diharapkan dapat mengikuti semua sesi pelatihan, baik online maupun tatap muka, sampai selesai karena materi training ini menarik,” ujarnya.
“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari inisiatif ini, dan percaya bahwa sesi-sesi edukatif ini akan bertindak sebagai katalis untuk pertumbuhan, memicu rasa keingintahuan dan memberikan inspirasi bagi para peserta untuk mengejar ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi,” ujar salah satu narasumber, Diptraya P. Ratulangi.
Baca Juga: Re-Identitify: Pameran NFT yang Gabungkan Seni Konvensional dan Digital
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |