Grid.ID - Angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi di 21.6%, sementara angka WHO di 20%.
Untuk itu peran orang tua di Indonesia sangat penting dalam pemenuhan gizi anak.
Lalu bagaimana mendapatkan nutrisi seimbang untuk buah hati?
Defisiensi nutrisi yang paling banyak ditemukan di Asean, terutama Indonesia itu adalah kekurangan Kalsium, Vitamin A, Vitamin D, dan Zat Besi.
Ironinya di Indonesia itu konsumsi susu dan turunannya, yang terendah di Asean per kapita sehingga banyak anak yang harus menderita stunting.
Empat hal ini biasa banyak ditemukan di protein hewani termasuk susu, keju, dan yoghurt.
Keju salah satu yang memiliki tinggi kalsium, tinggi protein, dan rendah garam sehingga aman dikonsumsi anak-anak, bahkan bayi yang baru memulai MPASI.
Dari segi kreasi menu, keju juga sudah banyak resep olahannya, seperti risoles, nasi goreng, atau bubur MPASI sekalipun sebagai pelengkap nutrisi dan pengganti garam.
Jadi, rasa tetap gurih namun rendah garam.
dr. Citra Amelinda, Sp.A menyampaikan bahwa tekstur yang tepat untuk MPASI itu harus bisa diremas pakai jari.
“Artinya, bisa digigit pakai rahang yang belum ada giginya. Contoh MPASI, ada beras, daging, sepotong keju, ditambah daun salam dan lengkuas biar enak. Kalau pakai slow cooker, pastikan suhunya di atas 60 derajat. Pemilihan keju untuk bayi juga harus di bawah 100 mg,” ujar dokter Citra dalam rangka memperingati perayaan Hari Anak Nasional, Belcube dari The Laughing Cow.
(*)
Sulit Ceraikan Erin Taulany? Permohonan Talak Andre Taulany Sampai Ditolak 2 Kali oleh Hakim, Ini Penyebabnya: Tidak Terbukti
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |