Grid.ID - Ada-ada saja kelakuan oknum guru ini.
Bukannya memberi contoh yang baik kepada muridnya, guru ini malah berbuat tidak senonoh bersama muridnya.
Namun ternyata, murid dari guru ini bukan sembarang murid.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Itulah yang dilakukan seorang guru wanita di Michigan, Amerika Serikat bernama Meredith Leyrer.
Ia sejatinya merupakan guru yang bertugas di penjara.
Alih-alih memberi pengajaran yang baik, ia justru membuka jasa phone sex untuk para napi.
Dilansir TribunTrends.com dari Daily Star pada Rabu, 2 Agustus 2023, Meredith Leyrer awalnya ditugaskan ke penjara lokal.
Ia diminta membantu narapidana belajar sembari menunggu masa pembebasan.
Namun kini ia ditangkap.
Ia dituding menyelundupkan ponsel yang digunakan untuk phone sex dengan para narapidana.
Leyrer juga diduga menyelundupkan narkoba serta uang di Lembaga Pemasyarakatan Michigan.
Semua ini adalah kejahatan dengan kelas tuduhan paling serius di AS.
Hal ini bisa membuat Leyrer dipenjara lama.
Sejak Desember lalu, Leyrer berperan sebagai pendidik untuk program Pertumbuhan Narapidana Secara Alami dan Sengaja Melalui Pendidikan, yang dikenal dengan IGNITE.
Tetapi ia mulai menyalahgunakan peran tersebut.
Sheriff Swanson menyebut IGNITE sebagai model pendidikan, perubahan budaya.
Namun saat ini ia melihat seseorang dari dalam mencoba menghapusnya.
Kepada saluran berita, Sheriff Swanson menilai penyelundupan narkoba yang diduga melibatkan Leyrer di penjara sebenarnya sulit dilakukan.
Hanya mereka yang memiliki posisi, pengaruh dan kepercayaan yang mampu menyalahgunakannya.
Leyrer adalah seorang guru di Mount Morris High School yang merupakan mitra resmi IGNITE.
Diduga dia menyetor lebih dari $630 (Rp9,5 juta) ke tiga rekening narapidana mulai Desember sebelum dia mulai menyelundupkan pil fentanil dan kaleng lilin ganja.
Video pengawasan di penjara menunjukkan Leyrer memberikan lebih dari 100 pil fentanil kepada seorang narapidana di dalam folder saat mereka duduk di meja selama pelajaran suatu hari.
"Ini bukan guru, ini penyelundup narkoba yang berperan sebagai guru," klaim Swanson.
Dia menduga Leyrer juga menyelundupkan telepon ke penjara agar bisa melakukan hubungan seksual via telepon dengan narapidana.
Swanson menambahkan, Leyrer melakukan lebih dari 350 panggilan ke narapidana pada bulan Desember.
Swanson sangat kecewa terhadap Leyrer.
Ia menyebut Leyrer menangis ketika dirinya mengutarakan kekecewaan tersebut.
Leyrer mengatakan bahwa dia memiliki harga diri yang rendah.
Ia mengklaim bahwa dia telah "dipersiapkan" oleh para narapidana.
Sheriff Swanson membuat klaim bahwa Leyrer telah mengakui perbuatannya.
Leyrer tetap dalam tahanan dengan jaminan $20.000 (Rp302 juta).
Sheriff Swanson berjanji bahwa dia tidak akan menyerah pada IGNITE hanya karena penyelundup narkoba.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Bertugas di Penjara, Ibu Guru Malah Buka Jasa Phone Sex untuk Para Napi, Layani Pelanggan 300 Kali!