Grid.ID - Masyaallah, kisah inspiratif datang dari nenek asal Magetan yang berusia 116 tahun ini.
Bagaimana tidak? Di umur 116 tahun, nenek ini semangat kuliah hingga lulus S1.
Nenek ini resmi mendapat gelar sarjana di umur 116 tahun.
Ia adalah Suyatmi, nenek yang viral di media sosial.
Kebahagiaan Suyatmi terpancar ketika Bupati Magetan Suprawoto memindahkan tali toga yang dikenakan sebagai tanda bahwa dia resmi lulus menjadi lansia tangguh di Pendopo Surya Graha, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (1/8/2023).
Bersama 55 lansia lainnya, Suyatmi menjalani prosesi wisuda setelah 6 bulan menempuh pendidikan sebagai lansia tangguh.
Pendidikan bagi lansia itu merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.
"Saya sekolah selama 6 bulan.
Ya, belajar menyanyi, senam, menjaga kesehatan, belajar menanam sayur juga,” kata Suyatmi di Pendopo Surya Graha.
Meski telah berusia 116 tahun, Suyatmi terlihat masih bersemangat berjalan tanpa bantuan saat menerima sertifikat S1 sekolah lansia tangguh.
Pendengaran Suyatmi juga masih bagus meski harus sedikit bersuara serak.
Melalui sekolah lansia tangguh, dia mengaku belajar banyak di usianya yang sudah senja.
Seperti belajar tentang menjaga kebugaran tubuh melalui senam, belajar menikmati hidup dan tetap bisa mandiri.
"Senang sekolah, banyak teman dan belajar.
Mau lanjut S2 nanti,” imbuhnya.
Wisuda di Usia 56 Tahun, Haji Sukadi Didampingi 3 Istrinya
Diberitakan TribunJatim.com sebelumnya, pengusaha di Klaten, Jawa Tengah juga masih bersemangat menempuh pendidikan di usia yang tak muda lagi.
Secara resmi Haji Sukadi menjadi seorang sarjana di usia yang tidak lagi muda yakni 56 tahun.
Yang menarik, Haji Sukadi wisuda sambil ditemani ketiga istrinya.
Seperti dilansir dari Tribun Solo, Haji Sukadi sendiri adalah pengusaha cor logam di Klaten.
Haji Sukadi memiliki 18 anak, lima di antaranya dari istri pertama.
Haji Sukadi pun membagikan resepnya bisa hidup rukun dan berdampingan bersama ketiga istri dan 18 anaknya.
"Anak saya ada 18, dari istri pertama lima, istri kedua enam, dan istri ketiga tujuh," kata Sukadi kepada Tribun Solo, Selasa (25/7/2023).
Mereka tinggal di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sehari-hari, Sukadi menggeluti usaha pengecoran logam bersama ketiga istrinya.
Mereka pun tinggal di rumah masing-masing.
"Kalau pada kerja, kumpul semua. Kalau pulang ke rumah masing-masing," ungkapnya.
Sukadi selalu berusaha membagi waktu bersama keluarga.
"Ya, bagi waktu (bersama), nama anak juga harus hafal. Kasih sayangnya harus tinggi," ujarnya.
Ditanya tentang kiat rumah tangganya bisa rukun, Sukadi menungkapkan prinsip yang selama ini ia pegang.
"Kuncinya pasrah tawakal saja sama Allah, akhirnya Allah akan menolong kita," ucapnya.
Ia pertama menikah dengan Hj Tumiyem (52) pada tahun 1987.
Lalu menikah kedua dengan Agusriyanti tahun 2001, terakhir pada 2003, ia menikah dengan Ida Susilowati.
Tumiyem mengatakan, awalnya ia mengizinkan suami untuk kembali menikah.
"Suami mau menikah lagi, saya izinin," kata Tumiyem.
"Saya menerima sak dermo saja (menerima ikhlas), mungkin sudah qodar (ketetapan) saya," jelasnya.
Ditanya bagaimana kehidupan selama ini bersama dengan istri yang lain, Tumiyem mengatakan semuanya adil.
"Selama ini adil, kerja bareng-bareng, semua bareng. Sering kumpul," ujarnya.
Haji Sukadi diketahui mengikuti wisuda bersama 49 mahasiswa lain angkatan ke-12 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten.
Ia diwisuda di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, hari ini, Selasa (25/7/2023).
Beberapa tamu undangan tamu undangan tempak hadir.
Di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih.
"Pada hari ini STIA Madani sudah mewisuda 49 sarjana dengan gelar Sarjana Administrasi Publik bagi program studi Administrasi Negara dan Sarjana Administrasi Bisnis bagi program studi Administrasi Niaga," ujar Ketua STIA Madani Klaten dalam sambutannya.
"Diharapkan dengan gelar baru ini akan menjadikan lulusan STIA Madani lebih kompetitif dalam dunia kerja maupun dunia usaha," tambahnya.
STIA Madani sendiri sudah berjalan memasuki usia 20 tahun, hingga saat ini tempat pendidikan tersebut telah mencetak 516 alumi.
Yang sudah tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta, dan mandiri sebagai wirausahawan.
Haji Sukadi sendiri baru saja selesai menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama empat tahun.
Kini ia bergelar S.A.B.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Suyatmi Sarjana Usia 116 Tahun, Diwisuda Bupati Magetan, Niat Lanjut S2: Senang Sekolah,
Source | : | TribunJatim |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |