Grid.ID - Setelah berhasil meraih kesuksesan di dunia hiburan, komedian satu ini pun melebarkan sayapnya ke dunia politik.
Ya, dengan percaya diri komedian ini memantapkan hatinya untuk ikut nyaleg di pemilu 2024 mendatang.
Meski sekarang sudah terkenal, komedian ini ternyata pernah berjuang penuh peluh demi mendapatkan status artis terpandang.
Ia melewati banyak rintangan sebelum akhirnya mendapatkan banyaran yang cukup fantastis di setiap penampilannya.
Siapakah sosok komedian tersebut?
Ya, dia adalah H. Sunarji, S.Pd atau yang akrab dipanggil Narji Cagur.
Sebelum meraih popularitas seperti sekarang, Narji mengaku harus bekerja keras sembari kuliah.
Melansir Kompas.com, Narji mengaku mendapatkan motivasi menjadi pelawak setelah mendengar celetukan bocah SD di angkot.
Dalam pengakuannya di podcast Sulpod, Narji saat itu tak sengaja bertemu seorang bocah SD saat dirinya tengah naik angkot menuju ke kampusnya.
Narji menyadari bocah tersebut tak mengalihkan pandangan dari wajahnya dan merasa ada sesuatu yang ingin diucapkan anak tersebut.
Baca Juga: Ogah Ikuti Jejak Denny dan Narji Terjun ke Dunia Politik, Wendi Cagur: Takut Gak Bisa..
"Liatin muka gue senyum-senyum saja. Dia nyolek mamanya, 'Ma, Ma, om ini giginya gede'," kata Narji menirukan ucapan anak tersebut.
Peristiwa itu lantas menyadarkan Narji bahwa wajahnya dapat membuat orang bahagia seperti penumpang angkot menahan tawa karena ucapan anak tersebut.
"Akhirnya itu motivasi gue, gue harus jadi pelawak kali ya, langsung begitu ada lomba lawak gue ikut," ujar Narji.
Narji juga mengaku bahwa ia memang sudah memiliki bakat menjadi pelawak sejak kelas 4 SD.
Ia mengatakan, gurunya melihat ada potensi dalam dirinya.
Guru Narji terkesima saat pertama kali melihat anak muridnya itu menghibur orang di acara api unggun sekolah.
"Akhirnya dikumpulin empat orang. Ditambah satu orang jadi lima. SD gue sudah punya grup, teman gue kelas 5, sudah belajar nulis naskah," ujar Narji.
Waktu berlalu, Narji pun akhirnya berhasil mengejar cita-citanya dan bergabung dengan grup lawak Cagur.
Saat itu ia berjuang bersama Denny dan Sapto.
Banyak cerita yang dilalui ketiganya, seperti saat ditipu oleh penjual es cendol di terminal cililitan.
Kala itu, penjual es cendol mengatakan harga satu porsi gelas senilai Rp 300.
Narji lantas membeli tiga gelas karena uangnya hanya Rp 1.000.
"Berarti kan ada sisa Rp 100, pesan tiga, sudah minum, sudah selesai habis itu tanya tukangnya 'berapa bang jadi tiga?' 'Rp 1.500," kata Narji mengenang momen itu.
Merasa tertipu, pelawak yang kini berusia 43 tahun itu lantas protes dengan si penjual soal harga yang berbeda saat bertanya di awal.
"'Bang gimana tadi katanya Rp 900, kok jadi Rp 1.500?' 'ya sudah kalau pada enggak punya duit pergi lagi sana, enggak dikembaliin sisanya," ujar Narji.
Narji, Denny, dan Sapto yang berniat ke rumah Denny akhirnya berjalan kaki karena tak lagi memiliki uang.
Terjun ke Dunia Politik
Setelah meraih segala popularitas dan kesuksesan di dunia hiburan, Narji pun mulai melirik dunia politik.
Melansir Tribun Banyumas, Narji Cagur siap bertarung dan memperebutkan suara warga Pekalongan Raya atau Daerah Pemilihan (dapil) 10 Jawa Tengah dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.
Narji maju sebagai bakal calon anggota DPR RI lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Saya datang untuk berjuang, maju di PKS ini (dari) dapil 10 Jawa Tengah, Pemalang, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan."
Baca Juga: Terlihat Harmonis, Narji Ternyata Butuh Waktu 3 Tahun Untuk Dapatkan Restu dari Orang Tua Widiyanti
"Yuk, milenial, sama-sama majukan kampung kita," ujar Narji saat bersama rombongan PKS mendaftar ke KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat
Narji mengatakan, tujuanya masuk dalam dunia politik karena ingin fokus pada dunia pertanian.
"Cita-cita saya tidak banyak, cuma di dapil di jateng itu (dapil) 10, pertanian ya, pertanian di sana, anak mudanya seolah-olah di kampungnya nggak ada tempat rezeki."
"Kita cari rezeki bareng-bareng di kampung kita. Di sana tuh usia produktif larinya ke Jakarta semua."
"Akhirnya, di kampung saya adanya cuma nenek-nenek sama kakek-kakek," ucap Narji.
"Yang produktif ke Jakarta, balik ke kampung dalam keadaan sudah pensiun, akhirnya menjadi beban pemerintah daerah sana."
"Saya pengin membangun anak-anak milenial di sana, yuk kita ciptakan usaha kreatif di sana, UMKM-nya, kreativitas olahraga, kita apain nih kampung," tandas Narji.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribun Banyumas |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |