Grid.ID - Sosok politisi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo diketahui bakal maju dalam pemilihan Presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Lantas siapakah sosok yang akan menggantikan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng?
Inilah sosok purnawirawan polisi yang ditunjuk jadi pelaksana tugas Gubernur Jateng gantikan Ganjar Pranowo.
Presiden Joko Widodo kabarnya menunjuk Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Purnawirawan Nana Sudjana sebagai penjabat (pj) Gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar Pranowo yang masa jabatannya akan habis pada 5 September 2023.
Penunjukan itu berdasarkan keputusan rapat tim penilaian akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi pada Kamis (31/8).
Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, ada 10 nama pj gubernur yang sudah diputuskan Jokowi.
Selain Nana, ada pula Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin yang ditunjuk sebagai penjabat (pj) Gubernur Jawa Barat. Sidang TPA tersebut, digelar di Istana pada Kamis(31/8) pukul 15.00 WIB.
"Iya sudah kemarin sore sidang TPA," ujar sumber Istana saat dikonfirmasi Tribun, Jumat, (1/9).
“Saya belum mendapatkan arahan resmi, baru informal ya," kata Ganjar, saat ditemui di Kabupaten Klaten, Jateng, pada Jumat (1/8).
Meski demikian, Ganjar berharap siapapun nanti yang menggantikan dirinya akan membawa Jawa Tengah menjadi lebih baik.
"Mudah-mudahan siapapun nanti akan ditunjuk Presiden, bisa membawa Jawa Tengah lebih baik," ujar dia.
"Menjaga integritas dan mengayomi masyarakat dengan mudah, murah dan cepat," tambah Ganjar.
Selain itu, kabarnya Jokowi juga menunjuk Bey Machmudin sebagai Pj Gubernur Jawa Barat.
Kendati demikian, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Sumanto mengaku belum mendapat kabar resmi dari pusat terkait penunjukan Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng.
"Kita belum dapat SK-nya, jadi belum tahu juga," kata Sumanto melalui sambungan telepon, Jumat (1/9/2023).
Sumanto mengatakan, sebagaimana aturan dari Permendagri Nomor 4 Tahun 2023, pihaknya hanya bertugas mengirimkan tiga nama usulan Pj Gubernur Jateng.
Di antaranya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Kepala Badan Diklat Kejagung RI Tony Tribagus Spontana, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno.
"Ya kita belum tahu juga siapa yang kepilih, tapi yang jelas kita kan hanya mengusulkan tiga (nama) menurut aturan Permendagri Nomor 4 Tahun 2023 itu DPR melalui ketua dewan mengusulkan tiga nama dengan kemendagri juga tiga," akunya.
Lebih lanjut, pihaknya bakal mengikuti semua keputusan resmi dari Presiden Joko Widodo.
"Ya siapa pun (yang terpilih jadi Pj Gubernur Jateng) terserah Presiden, jadi kita belum tahu siapa, karena belum dapat suratnya jadi kepastiannya nanti tanggal 5 (September 2023)," katanya.
Bila SK resmi sudah dikeluarkan dari pusat, pihaknya akan langsung mengumumkan Pj Gubernur Jateng.
Ia juga mengaku belum menjalin komunikasi dengan Pj Gubernur Jateng terpilih, Nana Sudjana.
"Belum ada suratnya. Jadi kita mau konfirmasi kan belum bisa.
Nanti kalau sudah ada SKnya kita nanti umumkan siapa (yang menjadi Pj Gubernur Jateng)," tegasnya.
Terpisah Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno saat dikonfirmasi juga mengatakan hal senada.
Pihaknya belum menerima surat resmi terkait penunjukan Pj Gubernur Jateng. "Kami belum menerima informasi resmi," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya telah menjadwalkan serah terima jabatan (Sertijab) Pj Gubernur Jawa Tengah pada 6 September 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
"Sertijab iya rencana tanggal 6 (September 2023)," tandasnya.
Untuk diketahui, Penunjukan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Purnawirawan, Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng tersebut berdasarkan keputusan rapat tim penilaian akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (31/8/2023) kemarin.
Profil Nana Sudaja
Purnawirawan Polri Nana Sudaja merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988. Ia satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono.
Selama berkiprah di Polri, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 26 Maret 1965 itu kerap ditempatkan di bidang intelijen.
Lulus dari Akpol, dia ditugaskan di Polresta Yogyakarta selama beberapa tahun.
Tahun 2001, dia dipindahtugaskan ke Polres Metro Jakarta Barat.
Setelahnya, Nana sempat menjadi Kapolres Probolinggo (2006), Wakapolwiltabes Surabaya (2008), Analis Utama Tk III Badan Intelijen dan Keamanan atau Baintelkam Polri, lalu Kapolresta Surakarta (2010).
Saat Nana menjabat sebagai Kapolrestabes Surakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang kini menjadi Presiden RI masih duduk sebagai Wali Kota Solo.
Selain itu, Nana juga sempat menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jawa Tengah (2011), Analis Utama Tk I Baintelkam Polri (2012), Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013), dan Dirintelkam Polda Jawa Timur (2014).
Baca Juga: Gibran Rakabuming Izin Gelar Konser Kpop di Solo, Ganjar Pranowo Ungkap Hal Penting, sang Gubernur Jateng Beri Dukungan?
Karier Nana melesat cepat. Dia ditunjuk sebagai Wakapolda Jambi tahun 2015, lalu Wakapolda Jawa Barat tahun 2016, dan tak lama dirotasi sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri.
Tiga tahun setelahnya tepatnya April 2019, Nana diangkat menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tak sampai setahun yakni Januari 2020, dia kembali ditempatkan di Ibu Kota untuk menjabat Kapolda Metro Jaya.
Namun, belum setahun menjabat, Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020.
Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya.
Nana pun dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri.
Saat itu, ia menggantikan Gatot Eddy Pramono yang diangkat menjadi Wakapolri.
Nama Nana sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis yang pensiun awal Januari 2021.
Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Sementara, karier Nana masih terus berlanjut. Februari 2021 dia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Utara.
Delapan bulan setelahnya yakni Oktober 2021, Nana dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan.
Ini merupakan jabatan terakhir Nana sebelum diangkat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI per 5 April 2023.
Saat ini Nana sudah pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir komisaris jenderal atau jenderal bintang tiga.
Artikel ini telah tayang di laman TribunJateng dengan judul: Purnawirawan Polisi Jabat Pj Gubernur Jateng, Sertijab 6 September, Ini Harapan Ganjar Pranowo (*)
Sulit Ceraikan Erin Taulany? Permohonan Talak Andre Taulany Sampai Ditolak 2 Kali oleh Hakim, Ini Penyebabnya: Tidak Terbukti
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Novita |