Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Dewi Yull bercerita bahwa perjuangan putranya, Surya Sahetapy, untuk bisa menyelesaikan pendidikan hingga menjadi tenaga pengajar di Amerika tidaklah mudah.
Terlebih diketahui Surya lahir sebagai anak istimewa, yakni penyandang disabilitas pendengaran.
"Jadi S2-nya untuk deaf student dan itu susah untuk di-sharing-kan di Indonesia karena belum ada kebijakan, dosen yang tuli bisa mengajar. Karena apa? Karena di sini belum lengkap,” kata Dewi Yull saat Grid.ID jumpai di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Minggu (17/9/2023).
Wanita 62 tahun itu mengakui bila Surya memang harus belajar beberapa keahlian khusus hingga bisa berada di titik saat ini.
"Istilahnya apa ya, persiapan juru bahasa isyaratnya, kemudian itu kan memerlukan keahlian khusus."
"Artinya kita masih kurang juru bahasa isyarat bahasa Indonesia,” jelas Dewi.
Lebih lanjut, menurutnya masih sangat sedikit orang-orang yang memiliki sertifikasi juru bahasa isyarat di Indonesia.
Oleh karenanya, ia mendukung penuh pendidikan bagi putranya tersebut di tengah keterbatasan.
"Karena kalau di negara lain seperti di Jepang itu satu tahun meluluskan 10.000 juru bahasa isyarat yang tersertifikasi."
"Sedangkan di Indonesia bisa 10 atau 20 orang untuk negara sebesar ini,” ungkap Dewi Yull.
Kendati demikian, Dewi Yull meyakinkan bahwa Surya juga siap berkontribusi di Tanah Air.
Baca Juga: Kebahagiaan Dewi Yull Saksikan Anak Sukses di Tengah Keterbatasan
Ia berharap Surya bisa membagikan ilmunya bagi banyak orang.
"Semoga Surya bermanfaat bagi sesama di negeri orang maupun di negeri kita. Dia tetap berkontribusi memberikan pelatihan dan isyarat-isyarat di Indonesia, bahasa isyarat buat teman-teman di Indonesia," pungkasnya.
Adapun Surya Sahetapy berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di Rochester Institute of Tecnology Amerika.
(*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |