Grid.ID - Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus terus berinovasi dalam memasarkan produknya. Apalagi di era digital seperti saat ini, yang mengharuskan mereka kreatif berjualan di berbagai platform belanja online atau e-commerce.
Ketatnya persaingan bisnis digital, mengharuskan pelaku UMKM harus lebih cermat memilih platform e-commerce sebagai tempat berjualan. Pemilihan platform e-commerce yang tepat dan sesuai dapat berujung peningkatan omzet penjualan dan memaksimalkan keuntungan.
Pasalnya, pemilihan platform e-commerce yang tepat dapat meningkatkan penjualan sekaligus memaksimalkan keuntungan untuk UMKM.
Hasil riset IPSOS bertajuk “Understanding The Potentiality In E-commerce Seller” kepada pelaku usaha pada Maret 2023 mendapati, sebanyak 65 persen responden memandang Shopee sebagai platform yang paling memberikan omset terbesar bagi bisnis. Setelah itu, Tokopedia sebesar 16 persen, TikTok Shop 9 persen, serta Lazada 6 persen.
Masih dari riset yang sama, sebanyak 54 persen responden menyatakan Shopee sebagai marketplace yang memberikan keuntungan paling banyak bagi bisnis online seller. Adapun 20 persen responden memilih Tokopedia, 8 persen TikTok Shop, serta 7 persen Lazada.
Adapun untuk indikator top of mind (TOM), sebanyak 67 persen online seller memilih Shopee sebagai marketplace yang muncul di benak mereka pertama kali. Selanjutnya, disusul Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (6 persen), serta Lazada (6 persen).
Dominasi Shopee juga tampak pada indikator Brand Used Most Often (BUMO). Berdasarkan indikator ini, Shopee menempati peringkat pertama sebesar 80 persen. Selanjutnya, disusul Tokopedia (10 persen), TikTok Shop (6 persen), serta Lazada (3 persen).
Untuk pendekatan loyalty ratio, Shopee memiliki performa yang sangat baik dengan persentase 84 persen disusul Tokopedia (14 persen), TikTok Shop (10 persen), dan Lazada (6 persen).
Dukung pertumbuhan bisnis UMKM
Live streaming menjadi salah satu tren pemasaran digital yang sedang tren dalam beberapa waktu belakangan. Melalui sistem ini, penjual dapat menampilkan produk secara langsung kepada konsumen.
Hal tersebut memberikan peluang bagi pelaku UMKM untuk menciptakan proses jual-beli yang lebih interaktif dengan cara menunjukkan produk mereka secara real-time ke pembeli.
Terkait live streaming, riset Populix bertajuk “Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia” yang dilakukan pada Juni 2023 mendapati, 69 persen responden memilih Shopee Live sebagai fitur live streaming yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia. Sementara TikTok Live 25 persen.
Riset tersebut menyatakan, 60 persen responden memilih Shopee Live menjadi fitur live streaming yang paling diingat oleh masyarakat. Sementara, 30 persen responden memilih TikTok Live.
Keberhasilan Shopee Live sebagai fitur live streaming pilihan masyarakat tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Shopee Live dirancang sebagai salah satu fitur Shopee untuk menghadirkan pengalaman berbelanja interaktif. Lewat Shopee Live, baik seller dan pembeli dapat merasakan intensitas jual-beli secara real-time.
Selaras dengan maraknya penggunaan live streaming, Shopee Live menunjukakn jumlah dan nilai transaksi tertinggi dari porsi pangsa pasar.
Masih menurut riset yang sama, Shopee Live mencatatkan indikator pangsa pasar dengan jumlah transaksi (share of order) tertinggi dalam 6 bulan terakhir, yakni 56 persen. Sementara TikTok Live membukukan 30 persen.
Adapun pada indikator pangsa pasar nilai transaksi (share of revenue), Shopee Live menduduki peringkat pertama dalam mencatatkan nilai transaksi terbesar, yaitu 54 persen. Sementara TikTok Live membukukan angka 31 persen.
Hasil riset tersebut membuktikan bahwa Shopee Live tidak hanya menyediakan ruang interaksi seller dan pembeli, tetapi juga membuka ruang bagi seller untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Melipatgandakan omset
Keunggulan Shopee Live telah dibuktikan selama kampanye 9.9. Selama kampanye ini, Shopee Live mendapatkan respons luar biasa dari penjual dan pembeli. Pasalnya, fitur ini mampu meningkatkan omzet penjualan pelaku usaha lokal dan UMKM.
Sebagai contoh, brand kecantikan lokal, Bhumi. Brand ini berhasil meningkatkan transaksi penjualan hingga 27 kali lipat sepanjang kampanye 9.9 berkat fitur interaktif serta promo eksklusif yang tersedia di Shopee Live.
Hal serupa juga dialami Geoff Max. Dengan menggunakan Shopee Live sepanjang kampanye 9.9, brand lokal fashion pria ini berhasil mencatat peningkatan transaksi hingga 130 kali lipat.
Brand lokal Tally juga berhasil mencetak peningkatan omset hingga 75 kali lipat selama kampanye 9.9 karena menggunakan Shopee Live.
Keberhasilan brand lokal tersebut membuktikan bahwa Shopee Live dapat digunakan sebagai salah satu strategi pemasaran yang tepat. Pasalnya, fitur ini menyediakan kemudahan, kelengkapan, serta keuntungan yang dapat dirasakan langsung oleh pelaku UMKM.
Alhasil, melalui Shopee Live, pelaku UMKM dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. (Yogarta Awawa Prabning Arka/Mikhael Gewati)
Shopee Live Tingkatkan Omzet Penjualan, Dukung UMKM Capai Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.